Kinerja Rupiah Terburuk Kedua di Asia, Tapi IHSG Diprediksi Bisa Melaju di Akhir 2018
Menurut data Bloomberg, rupiah melemah 10,80% sejak awal tahun, terburuk kedua setelah rupee yang melemah 13,18%.
Editor: Choirul Arifin
William mengatakan, selama ini IHSG menguat hingga 6.000 tapi rupiah tetap terus melemah. Di sisa tahun ini, William memprediksi, level IHSG terendah akan berada di 5.400–5.500.
Sedangkan posisi IHSG di akhir tahun berada di level 6.300-6.500. Faktor yang mendorong IHSG berada di level tersebut pada November hingga Desember adalah window dressing.
Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji mengatakan, penurunan IHSG tidak terlalu dalam seperti bursa Asia lainnya lantaran keadaan inflasi di Indonesia masih cenderung stabil sehingga daya beli masyarakat masih terjaga.
Stabilitas politik dan keamanan yang cenderung terjaga juga menjadi salah satu faktor pelaku pasar cenderung nyaman untuk berinvestasi di Indonesia.
“Ditambah lagi pasar obligasi tanah air masih kondusif sehingga capital outflow tidak terjadi secara signifikan,” kata Nafan.
Sejalan dengan William, Nafan menilai penurunan bursa Asia seperti Tiongkok akibat oleh kenaikan suku bunga Federal Reserve . Nafan mengungkapkan, negara-negara Asia lainnya lebih terdampak oleh perang dagang contohnya saja Tiongkok, sementara Indonesia masih memiliki hubungan baik dengan AS dan menjadi salah satu negara yang diperhitungkan sebagai mitra dagang AS.
Berbeda dengan pendapat William, Nafan menilai IHSG akan bergerak secara konsolidasi. Jika dilihat secara teknikal, Nafan mengatakan pada bulan Oktober IHSG berpotensi turun tipis.
“Kalau dilihat candle stick berwarna merah, sehingga Oktober akan terjadi penurunan lagi,” kata Nafan. Dia menetapkan bottom IHSG akan berada di level 5.607 untuk Oktober tahun ini.
Nafan,memprediksi IHSG akan berada di level 6.117 hingga akhir tahun.