Ini Catatan Ekonom Indef Soal Kinerja 4 Tahun Jokowi – JK
Baru di ujung 2017 harga minyak kembali naik, sayangnya kali ini tidak diikuti oleh harga-harga komoditas unggulan misalnya sawit dan karet.
Penulis: Syahrizal Sidik
Editor: Fajar Anjungroso
Adanya satgas pangan, pembangunan infrastruktur berkorelasi dengan terjaganya harga kebutuhan pokok khususnya harga pangan yang mengalami deflasi dalam 2 bulan terakhir yakni Agustus, September.
Target RPJMN inflasi ada di 3,5 persen dinilainya cukup realistis.
Namun demikian, indikator kesejahteraan misalnya kemiskinan ditargetkan 7-8 persen di 2019 agak mustahil bisa tercapai meskipun tingkat kemiskinan di data terakhir BPS bisa ditekan hingga 9,8 persen.
“Upaya Pemerintah meningkatkan jumlah penerima PKH, reforma agraria, dana desa, dan pembangunan infrastruktur penting tapi hasilnya masih membutuhkan waktu,” jelasnya.
Untuk tingkat pengangguran, kata Bhima di 2019 targetnya 4-5 persen, ada upaya dari Pemerintah untuk menciptakan lapangan kerja terutama di sektor jasa kemasyarakatan, termasuk dana desa, jasa transportasi dan perdagangan.
Bhima menilai, pengangguran terbuka per Februari 2018 mencapai 5,13 persen. Masih bisa dikejar untuk turun ke 5 persen asalkan pemerintah konsisten mendorong sektor industri, pertanian dan ekonomi digital.
Sedangka dari sisi pembangunan infrastruktur, untuk 225 Proyek Strategis Nasional (PSN) realisasi nya baru dibawah 15 persen. Sisanya masih dalam perencanaan dan kontruksi.
“Tapi semangat pak Jokowi membangun infrastruktur patut diapresiasi,” pungkasnya.