Bendera Kalla Energy Juga Rambah Bisnis Smelter, Pabriknya di Luwu Selesai Dibangun Tahun Depan
"Saat ini proses konstruksinya sudah 80 persen," kata Solihin saat media gathering Kalla Group, Makassar, Kamis (8/11/2018) malam.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Kontan, Ika Puspitasari
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Kalla Group tengah membangun smelter atau pabrik pemurnian untuk bijih nikel melalui unit usaha PT Bumi Mineral Sulawesi.
President Director Kalla Group, Solihin Jusuf Kalla menyampaikan lokasi pembangunan smelter berada di Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
Pabrik pengolahan ini ditargetkan mulai beroperasi pada tahun depan. "Saat ini proses konstruksinya sudah 80 persen," kata Solihin Jusuf Kalla saat media gathering Kalla Group di Makassar, Kamis (8/11/2018) malam.
Nantinya produk akhir dari smelter ini adalah ferronickel dan stainless steel dengan kapasitas 33.000 ton per tahun.
Solihin menjelaskan sumber dari bijih nikel untuk smelter yang akan rampung pada tahun depan ini berasal dari tambang nikel Morowali, Sulawesi Tengah.
Baca: Keluarga Jusuf Kalla Kembangkan Bisnis Pembangkit Listrik Tenaga Air Lewat Bendera Kalla Energy
Baca: Survei LSI: Partai Hanura dan PSI Bersama Empat Partai Lain Diprediksi Tak Lolos Ambang Batas
Sementara untuk marketnya, Solihin bilang saat ini perusahaan belum sampai dalam tahap pembahasan tersebut. Yang pasti ada dua negara yang bakal menerima ferronickel dan stainless steel dari PT Bumi Mineral Sulawesi, yaitu Jepang dan China.
"Marketnya nanti macam-macam, tapi lebih banyak China dan Jepang. Produk kami akan digunakan untuk bahan baku dari baterai," kata Solihin.