Kemenhub Rekomendasikan 10 Rute Penerbangan Perintis Ditutup
Alwi melanjutkan, selama ini penerbangan perintis memberikan subsidi di kisaran 30-40 persen dari harga normal
Penulis: Ria anatasia
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan Udara (Balitbang Hubud) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) merekomendasikan 10 rute penerbangan perintis ditutup.
Hal tersebut disarankan guna efisiensi penyelenggaran penerbangan perintis di sejumlah wilayah terpencil, tertinggal dan sulit terjangkau.
Adapun 10 rute itu, yaitu Nagan Raya-Singkil, Banda Aceh-Blangpidie, Blangpidie-Sinabang, Medan-Tapak Tuan, Medan-Blangpidie, Medan-Gayo Luwes, Banda Aceh-Gayo Luwes, Sangata-Balikpapan, Palangka Raya-Kuala Pambuang, dan Kambuaya-Sorong.
"Berdasarkan survei di sepuluh koordinator wilayah (korwil), 10 rute penerbangan direkomendasikan untuk dihentikan," ujar Kepala Puslitbang Transportasi Udara, Moh Alwi di Jakarta, Jumat (23/11/2018).
Rekomendasi itu didasarkan atas pertimbangan terhadap tersedianya pelayanan moda transportasi lain (darat/laut/sungai), kapasitas dan waktu tempuh memadai dan adanya pelayanan berkesinambungan.
Kemudian realisasi frekuensi penerbangan dan angka penumpang rendah, serta sudah tersedianya layanan penerbangan komersial.
"Kita rekomendasikan karena ada yang diangkat jadu komersil dengan alasan penumpang mampu (membeli tiket tanpa subsidi), kemudian ada jalur lain seperti di Papua ada jalan darat artinya ada angkutan lain," paparnya.
Alwi melanjutkan, selama ini penerbangan perintis memberikan subsidi di kisaran 30-40 persen dari harga normal.
Dari hasil survei tersebut, 70 persen responden menjawab hanya sanggup membayar tiket pesawat di kisaran harga Rp 200 ribu-Rp 400 ribu.
Dia berharap dengan adanya survei tersebut, Kemenhub bisa lebih tepat menargetkan wilayah mana saja yang membutuhkan subsidi, sehingga penyelenggaraan angkutan udara perintis bisa dioptimalisasi.
"Implementasinya diharapkan tahun ini. Perintis itu mendongkrak masyarakat untuk menciptakan transportasi atau perkenomian berjalan. Nanti kalau satu disetop, bisa cari daerah lain. Itulah kita saling rangkul untuk saudara kita," pungkasnya.