Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Jakarta Tollroad Development Tandatangani Perjanjian Investasi Ruas Jalan Tol Dalam Kota Jakarta

PT. Jakarta Tollroad Development (JTD) melakukan penandatanganan perjanjian kredit investasi sindikasi senilai Rp. 13.700.000.000.000 yang melibatkan

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Jakarta Tollroad Development Tandatangani Perjanjian Investasi Ruas Jalan Tol Dalam Kota Jakarta
ist
Jakarta Tollroad Development Tandatangani Perjanjian Investasi Ruas Jalan Tol Dalam Kota Jakarta 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT. Jakarta Tollroad Development (JTD) melakukan penandatanganan perjanjian kredit investasi sindikasi senilai Rp. 13.700.000.000.000 yang melibatkan 29 Joint Mandated Lead Arranger & Bookrunner (JMLAB).

Perjanjian Kredit yang ditandatangani diperuntukkan sebagai pembiayaan investasi tahap 1 (Ruas Semanan – Sunter dan Sunter – Pulo Gebang) yang merupakan bagian dari 6 Ruas Jalan Tol Dalam Kota Jakarta.

“Pelaksanaan konstruksi tahap 1 diawali dari Seksi A (Kelapa Gading - Pulo Gebang) telah dimulai pada bulan Januari 2017 dan direncanakan akan selesai dan beroperasi di semester kedua tahun 2019. Sedangkan, untuk keseluruhan tahap 1 akan beroperasi pada Tahun 2021. Kami berharap dengan dilaksanakannya penandatanganan perjanjian ini membuat pembangunan ruas jalan tol yang kami kerjakan dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan," ungkap Direktur Utama JTD, Frans Sunito usai penandatangan perjanjian di Ballroom 3, Hotel Fairmont Jakarta, Selasa (27/11/2018)

Frans Sunito
Frans Sunito (ist)

Selanjutnya CFO JTD, Reynaldi Hermansjah menambahkan sindikasi tersebut merupakan pembiayaan pembangunan jalan tol yang terbesar saat ini.

"Perjanjian kredit yang ditandatangani hari ini juga merupakan sindikasi yang melibatkan baik institusi perbankan berbasis konvensional maupun syariah terbanyak, yaitu 29 bank," tuturnya.

Reynaldi mengatakan, ruas jalan tol yang dibangun oleh JTD bertujuan untuk menambah kapasitas jaringan jalan arteri yang ada serta untuk melayani lalu lintas yang lebih lancar dan lebih baik.

"Seluruh struktur badan jalan dibangun dengan konstruksi Tol Melayang (Elevated), atau dibangun di atas jalan arteri yang sudah ada, serta infrastruktur yang sudah terbangun sebelumnya," katanya.

Selain itu kata Reynaldi, ruas jalan tol yang dibangun oleh JTD juga dirancang untuk meminimalisasi pembebasan lahan dan memaksimalkan pemanfaatan ruang infrastruktur kota yang ada. Uniknya lagi, ruas jalan tol tersebut nantinya akan menyediakan berbagai fasilitas terintegrasi yang memudahkan penggunanya untuk mengakses fasilitas transportasi umum.

Dikatakan Reynaldi, sistem Bus Rapid Transit (BRT) on the Toll Road merupakan yang pertama dirancang di Indonesia, yaitu jalan tol yang dilengkapi oleh shelter bus sepanjang koridornya. BRT ini terakomodasi dengan tiga koridor, yaitu Blue Line, Red Line, dan Green Line. BRT juga melayani perjalanan jarak jauh dengan jarak antar shelter kira-kira 3 hingga 4 kilometer.

Reynaldi menuturkan, jalan tol yang dibangun JTD juga telah menghitung tingkat pencahayaan serta kepatutan serta keramahan lingkungan. Nantinya, tingkat ketinggian (clearance) dibuat serendah-rendahnya 11,5 meter untuk mengakomodasi tingkat pencahayaan yang cukup.

"Sumur resapan juga dibangun secara unik untuk penyerapan air tanah yang optimal, sehiga membuat konstruksi jalan tol ini ramah terhadap kondisi tanah serta lingkungan," ujarnya.

BERITA REKOMENDASI
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas