Menteri Jonan Bahas Pemenuhan Energi Bareng Pakar dan Pengusaha di PEF 2018
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menghadiri Pertamina Energy Forum (PEF) 2018
Penulis: Ria anatasia
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menghadiri Pertamina Energy Forum (PEF) 2018 di Hotel Raffles, Jakarta, Kamis (29/11/2018).
Acara tersebut mempertemukan perwakilan pemerintah, pelaku usaha, serta pakar di bidang energi guna membahas optimalisasi pemenuhan energi dalam negeri.
Di hadapan ratusan peserta, Menteri Jonan menggarisbawahi sumber energi alternatif, termasuk dimetil ether (DME) sebagai pengganti batu bara untuk LPG.
"Kenapa, karena konsumsi LPG 6,7- 6,8 juga ton, dari situ 70 persen impor. Konsumsi gas itu 1,2 - 13 juta barel setara minyak. Kalau kita impor terus, diketawain kenapa kita impor terus," ucap dia.
"Jangan makan waktu kalau serius 2-3 tahun selesai coal to DME," tegasnya.
Selain itu, Menteri Jonon mendorong pembuatan mobil listrik guna mengurangi impor minyak.
Pemerintah sendiri telah mengembangkan teknologi yang biodiesel 20 persen atau B20. Upaya untuk energi terbarukan yang bebas emisi pun dilakukan, salah satunya dengan electrical vehicle.
"Penggunaan konsumsi BBM kita sehari sekitar 1,3 juta barel. Sehari impor bbm 400 ribu barel. Kita sangat mendorong industrialisasi buat kendaraan listrik," kata dia.
"Listrik dihasilkan dari batu bara, gas alam, geothermal, air atau hydro, tenaga surya, bio massa, arus laut, angin dsb kita punya semua, ini diharapkan supaya kurangi impor BBM," imbuhnya.
Turut hadir dalam acara tersebut Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan.
Dalam pembukaan kemarin, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan, pihaknya terus memacu produksi migas sehingga pada tahun 2021 perseroan menguasai 60 persen produksi nasional.
"Dari sisi upstream tambahan 11 wilayah kerja dialihkan ke Pertamina, kita akan tingkatkan kontribusi upstream migas, dari 2014 yang hanya 19 persen hari ini 40 persen dari produksi nasional diproduksi Pertamina. Dan 2021 ketika Rokan sudah kita operasikan akan meningkat jadi 60% kontribusi hulu migas akan diproduksi Pertamina," katanya pada Pertamina Energy Forum 2018 hari pertama, Rabu (28/11/2018).(IKLAN)