Dirut Istaka: 28 Pekerja Jadi Korban Penembakan
Menurut Sigit, data yang yang diterima itu belum final, sebab pihaknya masih mengidentifikasi lebih lanjut jumlah korban dan identitasnya.
Penulis: Syahrizal Sidik
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama PT Istaka Karya (Persero) Sigit Winanto menyatakan berdasarkan data sementara, ada 28 pekerjanya yang menjadi korban penembakan oleh Kelompok Krimininal Separatis Bersenjata (KKSB) di proyek jembatan Trans Papua pada Minggu (2/12/2018). 28 pekerja Istaka Karya tersebut berasal dari Sulawesi Selatan.
Menurut Sigit, data yang yang diterima itu belum final, sebab pihaknya masih mengidentifikasi lebih lanjut jumlah korban dan identitasnya.
“Dari rilis yang kami punya itu 28 pekerja. Menyangkut jumlah yang jadi korban masih perlu kami koordinasikan dengan lokasi kejadian,” ungkap Sigit saat jumpa pers di Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa (4/12/2018).
Sigit melanjutkan, berdasarkan informasi yang diterima, hingga saat ini, korban belum bisa dievakuasi dari lokasi kejadian karena terkendala akses yang sulit. Saat ini, pihaknya terus berkoordinasi dengan aparat keamanan untuk mengevakuasi jenazah korban penembakan tersebut.
“Yang paling utama adalah evakuasi korban," ungkapnya.
Lokasi kejadian pembunuhan pekerja PT Istaka Karya terjadi di Kali Yigi-Kali Aorak, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga yang merupakan segmen kelima dari proyek Trans Papua, di ruas Wamena-Mumugu sepanjang 278 kilometer.
Dalam pengerjaannya, pemerintah menugaskan kepada dua BUMN yakni Istaka Karya (Persero) dan PT Branstas Abipraya (Persero). PT Istaka Karya bertugas membangun 14 jembatan dengan 11 jembatan dalam proses pengerjaan.
PT Brantas Abipraya mendapat tugas membangun 21 jembatan, 5 di antaranya dalam proses pengerjaan, namun sejak 4 bulan lalu, pengerjaan jembatan itu berhenti karena rekomendasi dari aparat berwenang bahwa berada di area merah.
Atas peristiwa tersebut, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memutuskan untuk menghentikan sementera seluruh pembangunan jembatan di segmen lima. ”Dengan kejadian tadi pagi seluruh pekerjaan kita hentikan, dari Mamugu sampai ke Wamena sampai menunggu kondusif wilayah sesuai instruksi Pangdam dan Kapolda” kata Basuki, Selasa (4/12/2018) saat jumpa pers di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta.