Disebut-sebut Akan Batalkan Pembelian 188 Unit Pesawat dari Boeing, Begini Tanggapan Lion Air
Berdasarkan data di situs Boeing, Lion Air pertama kali memasan pesawat 737 Max pada 22 Februari 2012.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Kontan, Azis Husaini
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Maskapai penerbangan Lion Air sedang mengkaji pembelian pesawat dari Boeing Co dan memikirkan untuk pembatalan pesanan karena hubungan yang memburuk akibat meluasnya tanggung jawab atas kecelakaan pesawat 737 yang menewaskan 189 orang pada akhir Oktober lalu.
Berdasarkan data di situs Boeing, Lion Air pertama kali memasan pesawat 737 Max pada 22 Februari 2012. Kala itu, Lion mencetak sejarah sebagai pemesan pesawat model 737 MAX terbanyak. Lion memesan 201 unit pesawat. Hingga kini, maskapai Lion Air telah menerima 13 pesawat dan 188 lainnya belum terkirim.
Bahkan, sumber Reuters menyatakan bahwa Co-Founder Group Lion Air Rusdi Kirana sangat marah atas apa yang dilihatnya sebagai upaya oleh Boeing untuk mengalihkan perhatian dari perubahan desain baru-baru ini dan menyalahkan Lion Air atas kecelakaan itu.
Baca: Ketua KPK Bantah Ada OTT di Kabupaten Jepara
Saat dikonfirmasi Corporate Communications Strategic Lion Air, Danang Mandala Prihantoro mengatakan, pihaknya akan segera melakukan klarifikasi atas beredarnya berita soal pembatalan pembelian Boeing.
Baca: Tahun Depan Pemerintah Akan 10 Kali Terbitkan Surat Utang Berformat SBN Ritel Online
"Lion Air akan mengklarifikasi kepada sumber berita yang dikatakan untuk mengetahui kebenaran dan persisnya seperti apa, sikap dan keinginan menyangkut informasi dimaksud. Sampai saat ini belum bisa memberikan keterangan tambahan. Bila ada perkembangan, kami kabari," ujarnya, Selasa (4/12/2018).