Jamu Warisan Budaya, Penggerak Ekonomi Bangsa
Indonesia memiliki potensi Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) yang sangat menjanjikan. Bahkan, UMKM telah menjadi tulang punggung perekonomian di Indones
TRIBUNNEWS.COM – Indonesia memiliki potensi Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) yang sangat menjanjikan. Bahkan, UMKM telah menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia.
Meski sangat menjanjikan, para pelaku UMKM ini masih memiliki banyak selah untuk lebih dikembangkan. Makanya, banyak pihak tengah mengupayakan pengembangan dan pemberdayaan UMKM ini. Mulai dari pemerintah, perbankan, swasta, lembaga swadaya masyarakat, maupun lembaga-lembaga internasional memberikan perhatiak cukup besar pada para pelaku UMKM ini.
Salah satu jenis usaha yang menjadi sorotan pemerintah adalah usaha jamu Indonesia yang diwujudkan dalam penyelenggaraan Gerakan UMKM Jamu Berdaya Saing dan Herbal Indonesia Expo 2018. Kegiatan ini bertujuan untuk menggerakkan ekonomi kerakyatan di bidang obat tradisional dengan menanamkan kecintaan masyarakat terhadap Jamu Indoensia.
Acara yang digelar oleh Badan POM RI ini mengusung tema “Jamu Warisan Budaya Penggerak Ekonomi Bangsa”. Dan di acara ini, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, TBK (Sido Muncul) turut berpartisipasi dan ditunjuk menjadi “Bapak Angkat” untuk para UMKM bersama dengan lima perusahaan lainnya.
Penandatanganan komitmen bersama Badan POM dilakukan oleh Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat dan disaksikan oleh Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Penny K. Lukito.
"BPOM meminta beberapa pengusaha jamu untuk ikut mendampingi UMKM. Salah satu yang dipilih adalah Sido Muncul. Saya menyambut baik ajakan ini karena potensi obat alam kita sangat besar. Mereka juga harus diberi kesempatan agar usaha kecil ini suatu hari juga bisa berkembang. Salah satu cara yang paling cocok adalah melalui pendampingan, agar mereka bisa mengikuti apa yang kami lakukan," ujar Irwan Hidayat.
Lebih lanjut, Irwan juga menambahkan bahwa langkah yang dilakukan ini tepat untuk membantu UMKM agar dapat mengetahui lebih mendalam, mulai dari teknik produksi, teori pengolahan, hingga jenis penyakit yang cocok dengan produknya.
Kepala Badan POM RI Penny K. Lukito menjelaskan,"Tentunya kita semua tahu bahwa meminum jamu atau obat herbal itu sudah menjadi budaya turun temurun. Ini adalah suatu potensi yang harus kita kembangkan bersama-sama. Faktanya, itu semua tugas dan tanggung jawab kita semua agar jamu terus lestari dan berkembang di masyarakat, terutama di generasi muda.”
Dalam pameran Herbal Indonesia Expo, Sido Muncul juga membuka stand dengan menampilkan berbagai produk unggulannya serta menghadirkan Brand Ambassador Tolak Linu Mikha Tambayong dan Tantri Kotak untuk menghibur para tamu undangan.
Dalam kesempatan tersebut, Tantri dan Mikha sempat berbagi cerita soal pengalaman mereka dengan Sido Muncul.
“Karena memang jamu ini kan punya Indonesia ya, lebih segar, lebih alami, lebih herbal juga, jadi kita ajak anak-anak Indonesia untuk ikut minum,” ungkap Tantri ketika ditanyai mengapa memilih Sido Muncul.
Mikha juga mengatakan hal senada, “Kita kan sudah ngerasain khasiatnya juga, karena kita udah ngerasain, jadi kenapa nggak kita sebarin ke yang lain juga. Ini kan budaya Indonesia juga, jadi harus dilestarikan juga.”
Selain itu, Direktur Sido Muncul Irswan Hidayat juga ditunjuk sebagai narasumber pada seminar “Jamu From Local To Global”. Di hadapan komunitas generasi milenial, ibu rumah tangga, farmasi dan pelaku usaha obat tradisional, Irwan Hidayat menjelaskan bagaimana perjalanan produk Sido Muncul dari pasar lokal hingga bisa diekspor ke manca negara.
Penulis: Dessita Chairani