Produk Hortikuktura Indonesia Diminati Dunia
Pemerintah terus berupaya menggenjot devisa nasional melalui ekspor komoditas sektor-sektor strategis.
Editor: Hasanudin Aco
"Sedangkan untuk kentang sayur (red: kentang konsumsi) kita sudah tidak perlu impor alias swasembada 2018," katanya.
Lebih jauh Suwandi menyebutkan kinerja ekspor hortikultura yang membaik tak lepas dari topangan kenaikan produksinya. Produksi Jeruk 2017 mencapai 2,3 juta ton naik dari tahun 2013 yang hanya 1,65 juta ton.
"Produksi pisang naik dari 6,28 juta ton menjadi 7,04 juta ton. Produksi Durian 2017 mencapai 795 ribu ton, naik dari tahun lalu 735 ribu ton. Bawang Merah melonjak dari 1 juta ton di tahun 2013 menjadi 1,47 juta ton di tahun 2017," sebut dia.
Suwandi menambahkan subsektor hortikultura mampu menyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) 196 triliun di tahun 2017, naik 43 persen dari tahun 2013 sebesar 137,3 triliun.
Bahkan kini saha hortikultura semakin digandrungi masyarakat karena nilai tambahnya yang sangat menjanjikan.
Berdasarkan data BPS, angka Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Hortikultura semakin meningkat dari tahun ke tahun. Periode hingga September 2018, NTUP Hortikultura mencapai 112,65 naik signifikan dibanding tahun 2013 yang hanya 107,00.
"Naiknya NTUP mengindikasikan bahwa usaha tani hortikultura se-makin menguntungkan, kemampuan daya beli petani mening-kat dan pada gilirannya makin mensejahterakan petani," pungkas Suwandi.