Khawatir Merusak Kelestarian Situs Budaya, Sri Sultan Minta Proyek Tol-Bawen-Yogya Lewati Ring Road
“Usulan saya (tolnya) dibangun lewat ringroad yang sudah ada. Saya keberatan kalau merusak situs yang ada, seperti Prambanan,” ujar Sultan HB X
Editor: Choirul Arifin
Basuki mengatakan, pembangunan Jalan Tol Bawen-Yogyakarta itu bertujuan untuk aksesbilitas dan mempersingkat waktu tempuh antara daerah.
Ia mengatakan, dahulu waktu tempuh Yogyakarta ke Semarang hanya membutuhkan satu setengah jam, tetapi sekarang menempuh waktu lebih lama, sampai tiga jam.
"Jarak tempuhnya, saya kira Solo-Semarang, paling satu jam. Dulu kalau dari Jogja ke Semarang, satu setengah jam, sekarang sampai tiga jam. Jadi akan mempersingkat waktu tempuh. Kalau ada tol, akan lebih cepat lagi. ," kata Basuki.
Dampak yang lain adalah untuk menarik lebih banyak orang untuk berkunjung baik ke daerah-daerah yang dilalui, atau ke Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur.
Sebelum tol dibangun, orang-orang yang berlabuh di Tanjung Emas Semarang, enggan untuk datang ke Jogja, atau Borobudur, karena jalanan yang macet.
"Nanti setelah tol dibangun, nanti yang dari solo, mau nginep di semarang, atau ingin lebih lama tinggal di semarang, atau mau ke Borobudur dapat dijangkau dengan waktu yang singkat, tanpa khawatir macet," kata Basuki.
Berdasar catatan Tribunjogja.com, rencana awal Pembangunan Jalan Tol Bawen-Yogyakarta dirancang sepanjang 75 km, akan melintasi wilayah Ambarawa, Pringsurat, Mungkid, Magelang dan Sleman.
Proyek pembangunan jalan itu bagian dari menghubungan segitiga emas Yogyakarta, Solo dan Semarang (joglosemar), sehingga dibangunlah proyek Tol Solo Yogyakarta, Semarang Bawen - Yogyakarta.
Wali Kota Magelang, Sigit Widyonindito mengatakan, pembangunan jalan tol yang menghubungkann daerah-daerah dari mulai Bawen hingga Yogyakarta tersebut penting dilakukan. Pasalnya dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi suatu daerah, termasuk sektor pariwisata.
Pemerintah Kota Magelang bahkan sudah menyiapkan lahan untuk pembangunan jalan keluar (exit) tol di sekitar Jalan Soekarno-Hatta Magelang.
Baca: Kisah Sukses Sayudi, Kaya Raya dari Membangun Jaringan Bisnis Warteg Kharisma Bahari
"Kami mendukung, bahkan sudah menyiapkan lahan di sekitaran Terminal Tidar Jalan Soekarno-Hatta. Tadinya di area persimpangan Canguk, tapi perkiraan memakan dana yang lebih besar, sehingga agak digeser dekat terminal,” kata Sigit, Kamis (18/10/2018).
Menurut Sigit, Jawa Tengah saat ini termasuk tertinggal dibanding provinsi tetangga, karena infrastruktur yang belum memadai, seperti jalan tol dan bandar udara.
Kata SIgit, rencana pembangunan tol tersebut merupakan keputusan yang visioner dengan efek jangka panjang. Kemudahan akses dan transportasi dapat dirasakan oleh masyarakat setelah tol tersebut dibangun.
"Kita sangat memerlukan infrastruktur ini, bahkan kalau perlu dapat dibangun jalan tol dari Semarang ke Banyumas/Purwokerto dan sampai ke Cilacap. Karena dengan kondisi jalan saat ini, terlalu lama untuk menjangkau satu daerah ke daerah lain,"kata Sigit.