TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Lion Express atau yang dikenal dengan Lion Parcel, bisnis unit dari Lion Air Group akan turut menaikkan harga mulai bulan ini rata-rata 15%.

Hal ini menyusul kebijakan Lion AIr Group yang tidak lagi menggratiskan bagasi.

Farian Kirana CEO Lion Parcel menyebutkan bahwa walaupun perusahaan tergabung dalam Lion Air Group tak berarti disubsidi sepenuhnya.

"Kami perusahaan independen, karena basis Lion Air Group harga kargo naik jadi kami ikut naik," ujarnya di Jakarta, Selasa (15/1).

Adapun untuk harganya masih belum ditentukan lantaran perusahaan masih berupaya menggodog harga dengan melihat pasar dan kompetitor. Hanya saja diproyeksikan rata-rata per kilogram naik 15%.

Ia pun bilang kembali bahwa untuk kenaikan harganya sendiri akan dilakukan secara bertahap. "Kenaikannya bertahap hingga akhir bulan nanti," tuturnya.

Untuk mekanismenya sendiri, Farian menjelaskan pada minggu ini kenaikan harga tersebut akan mulai diberlakukan pada kota-kota besar terlebih dahulu.

Baca: Tarif Pengiriman Naik 40 Persen, JNE Berdalih akibat Kenaikan Harga Kargo Pesawat

Sedangkan pada minggu selanjutnya kenaikan harga akan diberlakukan pada tingkat kabupaten. Hingga sampai di akhir bulan nanti perusahaan akan mereview harga kembali.

Ia pun tak menampik akan ada keluhan terkait kenaikan harga yang diterapkan. Hanya saja, ia optimis dengan peningkatan mutu yang dilakukan maka kenaikan harga pun akan menjadi setimpal.

Adapun peningkatan mutu tersebut diupayakan melalui dengan memperbanyak mitra pengiriman.

Menurutnya dengan penambahan mitra tersebut Lion Parcel diharapkan mampu mengambil barang dan mengirimkan barang secara lebih cepat.

Berita ini sudah tayang di kontan berjudul Lion Parcel dan JNE menaikkan harga pengiriman, berapa kenaikannya?