Sri Mulyani Klaim Kebijakan Biosolar B20 dan PPh Impor Berhasil Tekan Impor
Defisit neraca perdagangan Indonesia sepanjang 2018 terbilang cukup besar, mencapai US$ 8,57 miliar.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Kontan, Benedicta Prima
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan kebijakan pemerintah untuk menekan impor cukup berdampak menekan impor. Ia mencontohkan, kebijakan biodiesel 20% atau B20 telah membuat impor diesel turun.
"B20 dari sisi migas, hampir semua impor diesel turun," jelas Sri Mulyani di gedung DPR, Rabu (16/1/2019). Namun, ia mengakui bahwa impor minyak masih cukup besar atau tumbuh sekitar 13,5%.
Dari sisi kebijakan pengenaan pajak penghasilan (PPh) impor untuk 1.147 barang, kata Sri Mulyani, juga berefek ke penurunan impor terutama untuk barang mewah. Dari data impor harian, dari 1,147 barang tersebut, impor bahan jadi turun 12,9%, impor barang mewah 15,4%. Namun impor barang konsumsi naik 0,5%.
"Jadi langkah yang kita lakukan memberi dampak," jelasnya.
Dia juga menegaskan akan terus melakukan evaluasi dari setiap kebijakan yang dikeluarkan. Selain itu, pemerintah akan terus melihat komposisi impor apa saja, dan negara mana saja yang terlihat menonjol untuk membuat kebijakan baru yang lebih efektif.
Baca: Fahri Hamzah: Divestasi Freeport, Skandal Utang Gelap Inalum
Defisit neraca perdagangan sepanjang 2018 terbilang cukup besar, mencapai US$ 8,57 miliar. Defisiit tersebut terutama berasal dari defisit perdagangan sektor migas sebesar US$ 12,4 miliar. Sedangkan perdagangan non-migas hanya surplus US$ 3,8 miliar.