Tahun Ini Siloam Akan Tambah 7 Rumah Sakit Baru, Termasuk untuk Layani Pasien BPJS Kesehatan
Di kuartal III 2018, Siloam membukukan pendapatan tumbuh 12,73% menjadi Rp 4,39 triliun dibandingkan priode yang sama tahun lalu Rp 3,89 triliun.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Jaringan rumah sakit dan klinik yang dikelola PT Siloam International Hospital Tbk berencana membuka enam sampai tujuh rumah sakit baru yang selain melayani pasien umum juga akan melayani pasien BPJS Kesehatan.
“Kami berencana membuka 6 hingga 7 rumah sakit baru tahun ini. Sebagian besar jaringan rumah sakit Siloam, sebanyak 75% telah memiliki lisensi BPJS dan kami akan terus mendaftarkan akreditasi BPJS pada rumah sakit yang baru,” ujar Wily Tjandera, Investor Relation PT Siloam International Hospitals Tbk di Jakarta, dalam keterangan pers tertulis kepada Tribunnews, Kamis (17/1/2019).
Wily mengatakan, Siloam memiliki hubungan baik dengan pemerintah dan terus berdiskusi untuk meningkatkan kualitas pelayanan BPJS Kesehatan.
Selain bagian dari pemenuhan misi Siloam untuk melayani lebih banyak masyarakat, kerjasama tersebut juga dinilai menguntungkan bagi perseroan karena sekitar 20 persen pendapatan Siloam dikontribusi oleh pasien BPJS.
“BPJS merupakan program pemerintah yang melayani masyarakat Indonesia dan kami merasa sangat terhormat untuk melayani kebutuhan kesehatan masyarakat Indonesia,”ujar Wily.
Baca: Penguatan IHSG Diproyeksi Berlanjut Hari Ini ke Level 6,542
Hingga saat ini, Siloam mengelola 33 rumah sakit di 24 kota dan 16 klinik di 8 kota di seluruh Indonesia dengan didukung 6.800 kapasitas tempat tidur dan 2.700 dokter spesialis dan dokter umum serta 10.000 perawat dan staf pendukung.
Di kuartal III 2018, Siloam membukukan pendapatan tumbuh 12,73% menjadi Rp 4,39 triliun dibandingkan priode yang sama tahun lalu Rp 3,89 triliun.
Pendapatan rawat inap tercatat menjadi kontributor terbesar dengan nilai sebesar Rp 2,61 triliun atau tumbuh 12,87% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,31 triliun. Sedangkan pendapatan untuk rawat jalan berkontribusi sebesar Rp 1,78 triliun. Atau tumbuh 12,52% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,58 triliun