Target Pertumbuhan Ekonomi 5,3 Persen, Sektor Pariwisata Disebut Paling Menjanjikan
PT Bank Mandiri (Persero) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,3 persen di 2019.
Penulis: Ria anatasia
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,3 persen di 2019. Sementara tingkat inflasi diperkirakan stagnan di angka 3,3 persen year over year (yoy).
"Tahun ini diperkirakan pertumbuhan ekonomi 5,3 persen, inflasi hampir sama dengan tahun lalu," kata Head of Mandiri Institute, Moekti Soejachmoen di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (21/1/2019).
Adapun sektor yang dinilai berprospek pada tahun ini, yaitu pariwisata dan manufaktur.
Pada sektor pariwisata, Moekti mengatakan, generasi milenial sebagai konsumen terbesar mengalihkan pengeluaran mereka dari material ke pengalaman.
"Sektor yg masih punya prospek, tourism baik mancanegara maupun lokal. Milenials konsumen terbesar berubah pengeluaran dari barang seperti pakaian pakaian lebih ke experience salah satunya dengan jalan-jalan," jelasnya.
Dengan begitu, Moekti mengatakan perlu peningkatan terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM) di area-area wisata. Menurutnya, kesiapan SDM akan menunjang kualitas pariwisata di tanah air.
Baca: Tahun Politik, Mandiri Sekuritas Optimistis IHSG Bisa Sentuh Level 7.000
"Yang perlu diperhatikan kesiapan penduduk lokal untuk terima turis. Karena bila good impression bisa menjadi advertisement, promotion for that area. Sekali tidak dapat pengalaman mengenakan, lagsung viral juga bisa. Jadi gimana kesiapan mereka terima wisatawan, penting untuk siapkan human resource di sekitar lokasi pariwisata selain hard infrastructure," jelasnya.
Selain pariwisata, sektor pendorong ekonomi lainnya adalah manufaktur. Menurutnya, sektor manufaktur lebih berlangsung dalam jangka panjang serta menyerap tenaga kerja lebih banya dibandingkan komoditas.
"Kita tahu komoditas fluktuatif dipengaruhi harga luar negeri, jadi sekali turun kita juga akan turun, sehingga perlu sekarang kita fokus ke manufaktur," pungkasnya.