Sri Mulyani Sebut Rasio Utang Indonesia Masih Kecil, Jauh Dibanding Italia
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebut utang pemerintah Indonesia masih kecil di level 30% terhadap produk domestik bruto
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Demi meminimalisir risiko ketidakpastian pasar keuangan global, Dana Moneter Internasional (IMF) meminta anggotanya untuk memangkas utang.
IMF meramal pertumbuhan ekonomi global hanya 3,5% di tahun atau turun dibanding tahun sebelumnya.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebut utang pemerintah Indonesia masih kecil di level 30% terhadap produk domestik bruto (PDB/GDP).
“Waktu annual meeting kemarin disampaikan bahwa ada 40 negara low income yang utangnya tidak sustainable di atas 100%. Indonesia masih sangat kecil sekali untuk standart internasional,” kata Sri Mulyani di Jakarta, Selasa (22/1/2019).
Baca: Menteri Keuangan Era SBY Bandingkan Tekanan Ekonomi RI Tahun 2013 dan 2018, Berat Mana?
Ia menjelaskan defisit Indonesia sekitar 1,76% dan jauh dibanding negara lainnya.
Kalau lihat negara lain debt to GDP rasionya di atas 60%, defisitnya di atas 2%.
“Seperti yang kemarin jadi sorotan Italia. Italia itu debt to GDP ratio-nya di atas 100% tapi dia ingin defisitnya di atas 2,4%,” paparnya.
Menurut, Menkeu ultimatum dari IMF untuk mengurangi utang pemerintah negara berlaku untuk Italia.