Menkominfo Rudiantara Bedah Peluang Ekonomi Digital Indonesia Saat Bicara di Davos
Diskusi ini merupakan rangkaian kegiatan Forum Ekonomi Dunia atau World Economic Forum ( WEF) di Davos, Swiss pada Rabu (23/1/2019).
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara memimpin diskusi yang membahas potensi digital ASEAN.
Diskusi ini merupakan rangkaian kegiatan Forum Ekonomi Dunia atau World Economic Forum ( WEF) di Davos, Swiss pada Rabu (23/1/2019).
Bersama para pemimpin dari negara lain, perwakilan bisnis dan akademisi, Rudiantara membahas prioritas ASEAN di 2019 dan pengembangan bentuk-bentuk baru kerja sama antara publik-swasta terkait ekonomi digital.
Inisiatif Digital ASEAN Forum sendiri bertujuan untuk mendukung pengembangan ekonomi digital regional yang dinamis. Proyek yang diluncurkan pada April 2018 di Singapura ini sebelumnya telah membentuk lima gugus tugas yang terdiri dari para Menteri dan CEO.
Baca: Soal Larangan Berobat, Lucas Nilai Jaksa Langgar Penetapan Hakim
"Masing-masing gugus tugas membahas tentang kebijakan data regional, akses digital ASEAN, upaya membangun komitmen bersama untuk meningkatkan keterampilan digital bagi tenaga kerja ASEAN, implementasi pembayaran elektronik, serta kerja sama dalam mengembangkan cybersecurity," kata Rudiantara dalam keterangan resminya, Kamis (24/1/2019).
Pertemuan ini fokus membahas kemajuan ASEAN dan menetapkan gagasan tentang apa yang seharusnya dilakukan ASEAN di tahun-tahun mendatang.
Termasuk di dalamnya memahami peluang dan prioritas ASEAN, portofolio forum ASEAN di tahun 2018, dan menyelaraskan agenda dan inisiatif forum di 2019. Sebagaimana diketahui, blok ASEAN terus menunjukkan pertumbuhan ekonomi, pembangunan, dan kerja sama regional yang menjadi tantangan sekaligus peluang.
Angkat Program NextiCorn
Salah satu bentuk peran pemerintah Indonesia dalam mengakselerasi ekonomi digital di negara tersebut hadir lewat program Nexticorn – sebuah wadah yang telah memfasilitasi 1.035 pertemuan dan 2.020 koneksi antara 70 bisnis rintisan terpilih di Indonesia dengan 89 investor lokal & asing.
Di acara Konvensi NextiCorn pertama yang digelar Oktober lalu di Bali, Kominfo menegaskan komitmennya untuk mengakselerasi pertumbuhan bisnis rintisan Indonesia dan menjadikan negara ini ‘surga’ bagi industri digital, di bawah satu payung Badan Penyelenggara Program NextiCorn.
Pada fase NextiCorn Two, pemerintah menargetkan lebih dari 15.000 jejaring dengan fokus pada investor asing dari Jepang, Singapura, Korea Selatan dan Amerika Serikat.
Pemerintah telah berkomunikasi dengan lebih dari 150 investor potensial dari negara-negara tersebut, antara lain: Accel Partners, SoftBank Ventures Korea, Temasek, Yahoo! Japan Capital, LINE Ventures, East Ventures, Eight Roads, Quona, Reinventure and Jubilee Capital Management.
Pada sesi Media Dinner yang diadakan 24 Januari 2019, Menkominfo Rudiantara dalam pidatonya berjudul Indonesia is Poised to Benefit from the Digital Revolution kembali menegaskan misi Indonesia untuk menjadi ‘Energi Digital Asia’.
Saat ini, Indonesia telah menjadi penyuplai industri digital mayoritas di Asia Tenggara, sebagai tempat lahir bagi 4 dari 10 unicorn yang ada di wilayah ini.
Startup NextICorn adalah perusahaan berbasis teknologi yang telah memperoleh pendanaan luar sebesar US$100.000 atau pendanaan mandiri dengan tingkat pertumbuhan tertentu.
Startup juga harus terdaftar dan berbadan hukum baik PT maupun PMA dan memiliki sekurangnya satu pendiri berkebangsaan Indonesia dengan kepemilikan saham minimal 25 persen.
“Program Nexticorn mempertemukan investor-investor unggulan dunia dengan startup-startup teknologi Indonesia dengan potensi pertumbuhan yang tinggi sehingga menjadi perusahaan yang berdampak besar. Proses kurasi investor dan startup dilakukan bersama dengan perusahaan jasa profesional kelas dunia, sehingga hasil kurasinya pun berkredibilitas tinggi.” ujar Rudy Ramawy, Chief of NextICorn’s Portfolio Committee for VC Classification and Startup Curation.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Di Davos, Menkominfo Bahas Potensi Digital ASEAN