Ditopang Pertumbuhan Pembiayaan Motor dan Mobil, Adira Finance Raih Laba Bersih Rp 1,8 Triliun
Pencapaian laba bersih ini naik 29 persen jika dibandingkan laba bersih Adira Finance di 2017.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan pembiayaan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) membukukan laba bersih Rp 1,8 triliun di tahun buku 2018 dari bisnis pembiayaan sepeda motor dan mobil.
Pencapaian laba bersih ini naik 29 persen jika dibandingkan laba bersih Adira Finance di 2017.
Presiden Direktur PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF), Hafid Hadeli di Jakarta, Jumat (15/2/2019) mengatakan, sepanjang 2018, laba bersih di 2018 ditopang oleh kenaikan pendapatan bunga sebesar 12 persen menjadi Rp 10,9 triliun. Sementara beban bunga hanya naik sebesar 3 persen.
Pendapatan bunga bersih naik 19 persen menjadi Rp 6,7 triliun. Adira Finance menyalurkan pembiayaan baru senilai Rp 38,2 triliun atau naik 17 persen jika dibandingkan realisasi penyaluran pembiayaan baru di 2017.
Pembiayaan baru di 2018 banyak dikontribusi dari pembiayaan motor dan mobil. Sementara, total piutang perusahaan juga tumbuh 13 persen menjadi Rp 51,3 triliun. "Kami puas telah membukukan pertumbuhan laba bersih yang kuat mencapai Rp 1,82 triliun,” kata Hafid Hadeli.
Baca: Jokowi Minta Pendukungnya Setop Uninstall Bukalapak
Hafid menyebutkan, pertumbuhan pembiayaan baru untuk kendaraan di Adira selama 2018 juga sejalan dengan tren pertumbuhan penjualan kendaraan baru ke konsumen di tahun tersebut.
Penjualan sepeda motor baru di pasar Tanah Air selama 2018 mencapai 6,4 juta unit atau tumbuh 8,4 persen dibandingkan tahun 2017 dan menurutnya merupakan pertumbuhan tahunan tertinggi sejak penurunan penjualan motor di pasar dalam negeri pada 2015 lalu.
Di sisi lain, penjualan kendaraan roda empat di 2018 juga tumbuh 7 persen menjadi 1,15 juta unit, didukung oleh pertumbuhan penjualan jenis kendaraan niaga sebesar 18 persen dan kendaraan penumpang 4 persen.
Hafid menjelaskan, tren pertumbuhan penjualan kendaraan baru terutama di kategori kendaraan niaga banyak ditopang oleh proyek infrastruktur, permintaan dari sektor konstruksi, dan pertambangan.
Dia menyebutkan, penjualan sepeda motor baru dan mobil baru berkontribusi besar terhadap pertumbuhan secara keseluruhan di Adira.
Dia menuturkan, laba bersih tersebut naik sebesar 29 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Secara keseluruhan, laba bersih yang lebih tinggi ini didorong adanya kenaikan pendapatan bunga sebesar 12 persen menjadi sebesar Rp 10,9 triliun.