Pernyataan Freeport Indonesia Menjawab Rumor soal PHK Karyawan
Riza mengakui tambang terbuka Grasberg yang mulai beroperasi pada dekade 1990-an kini memasuki masa-masa akhir operasinya
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, TIMIKA - Manajemen PT Freeport Indonesia membantah rumor yang menyebutkan dalam waktu dekat akan memangkas sebagian besar karyawannya seiring dengan akan berakhirnya operasi tambang terbuka Grasberg Tembagapura.
"Tidak ada rencana itu, tidak ada rencana mengurangi jumlah karyawan," kata Juru Bicara PT Freeport Indonesia Riza Pratama di Timika, Papua, Kamis (21/2/2019).
Riza mengakui tambang terbuka Grasberg yang mulai beroperasi pada dekade 1990-an kini memasuki masa-masa akhir operasinya. Ke depan sebut dia, Freeport berkonsentrasi penuh dalam pengembangan tambang bawah tanah (underground mining).
Sehubungan dengan kondisi itu, Riza mengatakan selama dua tahun hingga 2020 produksi konsentrat yang dihasilkan tambang bawah tanah Freeport belum bisa maksimal sebagaimana produksi tambang terbuka Grasberg selama ini.
Baca: Motor Skutik 125 CC Milik Benelli Siap Dihadirkan di Indonesia, Ini Dia Deretan Fotonya
"Dalam dua tahun ke depan memang ada transisi di mana tambang bawah tanah itu belum maksimal mencapai produksinya. Setelah itu kita harapkan produksinya akan naik terus. Makanya dalam dua tahun ini kami mengutamakan untuk pengiriman konsentrat ke pabrik smelter di Gresik," ujar Riza.
Menurut dia, dengan akan berakhirnya operasional tambang terbuka Grasberg maka produksi Freeport tahun ini hingga 2020 diprediksi akan turun drastis.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Freeport Bantah akan PHK Karyawan"