Melalui Program Pengembangan Kapasitas Usaha, PNM Capai Rekor Terbaiknya
Melalui program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) memberikan pendampingan dan pembinaan kepada nasabah binaan, baik secara reguler
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM - PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM menggelar diskursus dengan tema Strategi UMKM Membangun Brand di ST. Ali Coffee Shop, Setiabudi, Jakarta,Selasa (26/2/2019).
PNM melalui program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) memberikan pendampingan dan pembinaan kepada nasabah binaan, baik secara reguler ataupun klaster yang berdasar pada kesamaan wilayah ataupun produk.
“Diskusi hari ini, berfokus pada strategi UMKM dalam membangun Brand. Pelaku UMKM kerap merasa meciptakan Brand adalah hal yang tidak perlu dilakukan karena dianggap berbiaya tinggi. Padahal dengan membranding produk mereka dapat meningkatkan nilai jual produk dan menjadi pembeda dari produk lainnya”, jelas Arief Mulyadi, Direktur Utama PNM.
Menurut Ario Soebiantoro, seorang aktivis brand lokal membangun brand lebih mudah jika perusahaan masih kecil, karena mudah dikelola dan dapat menentukan target pasar secara spesifik.
“Karenanya saya sangat mengapresiasi PNM yang berfokus pada pembiayaan dan pendampingan usaha masyarakat menengah ke bawah. Dampak pertumbuhan ekonominya akan sangat terasa karena memang di Indonesia, pengusaha kecil sangat banyak jumlahnya”, jelas
Tahun 2018 menjadi tahun terbaik dalam sejarah PNM.
Baca: Di Pasar PSPT Tebet, Dirjen Aptika Ajak Pelaku UMKM Bertransaksi Secara Online
PNM dapat mencapai rekor terbaiknya, dengan Net Lending tumbuh 136,4 persen, Out standing meningkat 79,1 persen dan NoA menanjak hingga 114,40 persen.
Bisnis ULaMM, dalam 6 tahun terakhir telah mencapai angka NPL terendah yaitu kurang dari 3 persen.
Tentu hal ini tidak terlepas dari komitmen pendampingan insan PNM dalam membangun hubungan emosional dan memberikan pendampingan usaha kepada pelaku usaha mikro kecil dan menengah.
Bisnis Mekaar pun telah melampaui target untuk melayani 4 juta ibu prasejahtera di 30 Provinsi di Indonesia.
Per 25 Februari 2019, nasabah PNM Mekaar telah mencapai 4.258.907 dengan outstanding 5,891 Triliun. Kerja keras insan PNM Mekaar telah mendapat apresiasi dari Presiden Republik Indonesia, Bapak Joko Widodo dengan mengunjungi 8 lokasi, di Bogor, Tambora, Ciracas, Garut, Bekasi, Kemayoran, Muara Gembong dan Magetan.
Pada 2019 ini, PNM selalu melakukan pendampingan usaha dan meluaskan jejaring ultra mikro – UMKM dalam mendukung ketahanan ekonomi masyarakat dengan berfokus pada perluasan jangkauan layanan dan pendampingan nasabah melalui program PKU.
Tahun ini ditargetkan jumlah nasabah PNM Mekaar mencapai 4,75juta nasabah dengan peningkatan siklus pembiayaan.