Pencetus Young Entrepreneur Summit 2019 Kamrussamad: Membuka Sudut Pandang Menjadi Pencipta
Young Entreprenuer Summit (YES) 2019 gagasan Komite Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Preneur siap digelar.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU – Young Entreprenuer Summit (YES) 2019 gagasan Komite Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Preneur siap digelar.
Bertempat di Sabuga Convention Center, Bandung, Minggu (10/3/2019), YES 2019 mengusung tema “Arah Baru Ekonomi Indonesia – Entrepenuer Milenial Lokomotif Pertumbuhan Ekonomi Nasional”.
Ini adalah gelaran kedua setelah Oktober 2018 lalu sukses dilaksanakan di Ciputra Artprenuer Theatre, Kuningan, Jakarta.
Tahun ini, YES 2019 menargetkan jumlah peserta mencapai empat ribu orang. Namun, penggagas YES sekaligus pendiri KAHMI Kamrussamad mengatakan, hingga H-1 penyelenggaraan sudah hampir enam ribu pendaftar.
Baca: Kementan Dorong Pembangunan Pertanian di Bangkalan Madura
Samad, sapaan karibnya, menjelaskan latar belakang digelarnya YES adalah untuk memberikan dukungan kepada pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja.
Apalagi, lanjut dia, Indonesia akan menghadapi bonus demografi pada 2030, di mana usia angkatan kerja produktif bakal jauh lebih besar dibandingkan ketersediaan lapangan kerja.
Dan, YES 2019 akan mempertemukan para pelaku usaha menengah ke atas dan ke bawah, pelaku pemula, serta anak-anak muda yang masih menempuh pendidikan.
“Oleh karena itu, mulai sekarang kita harus memiliki road map untuk menjawab tantangan itu supaya tidak menjadi beban,” kata Samad saat ditemui TribunJakarta.com di Prosperity Tower, SCBD, Jakarta Selatan, Sabtu (9/3/2019).
“Salah satu way out yang kami laksanakan adalah bagaimana menumbuhkembangkan jiwa entrepreneurship di kalangan generasi muda, kaum milenial.
Dengan begitu, ia berharap generasi muda Indonesia bisa memiliki lebih menyiapkan diri untuk tantangan ke depan.
Ia juga menginginkan agar kaum milenial dapat membuka sudut pandang dengan menjadi entrepreneur.
“Sejak di perguruan tinggi, kami harapkan mereka sudah mulai berpikir bagaimana menyiapkan diri setelah mereka kuliah. Itu salah satu tujuan acara ini, agar mereka bisa membuka cara pandang dari mindset mencari kerja menjadi pencipta,” ujarnya.
Baca: Makna Tersirat dari Gaun dan Kimono yang Dipakai Syahrini, Ungkap Status Pernikahan Hingga Harapan
Samad mengatakan, pertumbuhan angkatan kerja mencapai 120-150 ribu setiap tahunnya, dan kemampuan lapangan kerja untuk menyerapnya masih rendah.
Ia pun memiliki inisiatif untuk mendorong generasi muda memiolih jalan selain mencari kerja dengan menjadi entreprenuer.
“Di lapangan, atau di tengah-tengah masyarakat, mereka masih membutuhkan motivasi. Sebab mereka masih berpikir menjadi entrepreneur itu harus ada permodalan, ada produk, market, skill, dan teknologi,” kata pria berusia 44 tahun itu.
“Yang terpenting sebetulnya adalah mental, kemauan dan kemampuan kita untuk memulai sebuah usaha. Untuk bisa seorang mahasiswa seperti itu, harus dibuatkan forum yang banyak, yang dilakukan oleh siapa pun, baik pemerintah maupun non-pemerintah.”