16.000 Tenaga Kerja Konstruksi Terima Sertifikat Elektronik dari Presiden Jokowi
Sampai akhir 2018, jumlah tenaga kerja bersertifikat sebanyak 616 ribu orang dari total tenaga kerja sektor konstruksi sebanyak 8,3 juta orang
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 16.000 tenaga kerja konstruksi mendapatkan sertifikat elektronik dari Presiden Jokowi lewat acara di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (12/3/2019) siang.
Dalam sambutannya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan program peluncuran dan penyerahan sertifikat elektronik ini merupakan program pemerintah.
"Sertifikat elektronik ini dibagikan ke 16 ribu tenaga kerja konstruksi yang terdiri atas 13.900 tenaga terampil dan 2100 orang tenaga ahli. Program ini rindak lanjut pemerintah, Pak presiden pada acara percepatan sertifikasi 10 ribu tenaga kerja konstruksi pada 31 Oktober 2018 di Kemayoran," ujar Basuki.
Menurut Basuki, sampai akhir 2018, jumlah tenaga kerja bersertifikat sebanyak 616 ribu orang dari total tenaga kerja sektor konstruksi sebanyak 8,3 juta orang atau baru 7,4 persen.
Sehingga di tahun 2019, pihaknya menargetkan 512 ribu tenaga kerja konstruksi akan bersertifikat. Target ini 10 kali lipat dari rata-rata capaian tahun 2015-2018 yakni sebanyak 50 ribu orang setiap tahunnya.
Baca: Usulan Baru Menkeu: PPN BM Kendaraan Bermotor Menjad di Bawah 3.000 cc dan di Atas 3000 Cc
Basuki melanjutkan sertifikasi juga diberikan ke warga binaan di dalam lapas yang memang memenuhi syarat. Saat ini, sebanyak 1000 warga binaan di 53 lembaga pemasyarakatan tengah diproses sertifikasinya.
"Untuk mengejar target 10 kali lipat sertifikasi, PUPR berkolaborasi dengan Kemendikbud, Kemenkumham, Kemenristekdikti, Kemenaker dan lainnya. Saat ini pemerintah sudah sertifikasi elektronik melalyu lembaga pengembangan jasa konstruksi nasional. Jadi sertifikat yang mereka sekarang bawa ini nanti akaan disimppaan dirumah karena semua sertifikasi sudah ada di handphone. Itu yang kami namakan elektronik sertifikasi," tambahnya.