Prodia Catat Kenaikan Laba Bersih 16,35 Persen Jadi Rp 175,45 Miliar pada 2018
Pendapatan Bersih Perseroan juga tumbuh sebesar 9,12% menjadi Rp 1.599,76 miliar, dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 1.466,02 miliar.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Prodia juga telah meluncurkan Pemeriksaan Cancer Risk (CArisk) yang merupakan pemeriksaan genomik yang digunakan untuk menganalisis lebih dari 64 gen dan 65 varian terkait dengan risiko 9 jenis kanker yaitu kanker payudara, usus besar atau kolorektal, serviks, hati, pankreas, paru, lambung, tiroid dan uterus.
Adapun pemeriksaan genomik risk lainnya yang akan dikembangkan, dapat digunakan untuk memprediksi risiko penyakit kardiovaskular, hipertensi, diabetes, dan autoimun berdasarkan genetiknya.
Di samping itu, Prodia juga menyediakan pemeriksaan mutasi gen EGFR ctCDNA dan ultrasensitive EGFR Mutation T790M untuk menetapkan pengobatan kanker paru; ProHealthy Gut untuk pemeriksaan kesehatan usus, ProSafe untuk pemeriksaan non-invasive prenatal testing (NIPT) yaitu pemeriksaan unggulan untuk memprediksi risiko kehamilan bayi down syndrome; serta kerjasama rujukan Analisis Telomere untuk mengetahui usia biologis individu.
Prodia merupakan laboratorium klinik pelopor di Indonesia yang menyediakan tes-tes pemeriksaan terbaru.
“Dengan menjaga kinerja keuangan yang sehat, mengedepankan keunggulan operasional yang didukung oleh sumber daya manusia yang kompeten dan sistem teknologi informasi yang mumpuni, Prodia secara konsisten mampu menciptakan nilai tambah yang berkelanjutan bagi pemangku kepentingan serta bertransformasi menjadi penyedia jasa layanan kesehatan Next Generation dengan jejaring layanan terbesar di Indonesia,” tambah Dewi.