Menpar Klaim Kunjungan Wisatawan Anjlok karena Tiket Pesawat Mahal, Ini Tanggapan Garuda
Menurut Ikhsan, tidak tepat bila harga tiket pesawat disalahkan sebagai penyebab anjloknya kunjungan wisatan.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia Ikhsan Rosan menanggapi pernyataan Menteri Pariwisata Arief Yahya bahwa mahalnya harga tiket pesawat berdampak pada penurunan jumlah kunjungan wisatawan hingga 30 persen.
Menurut Ikhsan, tidak tepat bila harga tiket pesawat disalahkan sebagai penyebab anjloknya kunjungan wisatan.
Dia menunjuk data hasil Survey Bandara Award 2018 di 105 bandara di Indonesia yang menyebutkan presentase penumpang yang menggunakan pesawat untuk wisata hanya 10 persen.
Tujuan menggunakan pesawat didominasi oleh perjalanan dinas (42 persen), kemudian mengunjungi keluarga (32 persen), bisnis (12 persen) dan lainnya (4 persen)
"Survey Bandara Award 2018 yang mencakup 105 bandara di Indonesia, memperkuat analisis bahwa penumpang pesawat angka bertujuan Wisata memang sangat kecil porsinya hanya 10 persen," tulis Ikhsan melalui pesan singkat kepada Tribunnews.com, Kamis (11/4/2019).
Baca: Prabowo Dilarang Berkampanye di Simpang Lima, BPN: Ini Demokrasi Apa? Mau Bener Atau Pura-pura?
Sementara itu, menurut data BPS, sektor pariwisata memang terpengaruh oleh harga tiket pesawat.
Pada Januari-Februari 2019, BPS mencatat jumlah penumpang pesawat domestik turun sebanyak 15,38 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan terbesar terjadi di Bandara Kualanamu-Medan dari 663,8 ribu orang pada Januari-Februari 2018 menjadi 479,7 ribu atau turun 27,7 persen.
Baca: Ustadz Yusuf Mansur Jadi Pendamping Kampanye Maruf Amin di Lamongan
Kemudian, diikuti Bandara Hasanuddin-Makassar mencapai 20,1 persen, Juanda-Surabaya turun 19,7 persen, Soekarno Hatta-Tangerang turun 19,4 persen dan Ngurah Rai-Denpasar turun 7,7 persen.
Meski begitu, kunjungan wisatan mancanegara pada Januari-Februari 2019 mencapai 2,48 juta kunjungan, naik 8,19 persen dari periode sebelumnya.
"Argumen Menpar makin terpatahkan. Jumlah wisman justru naik pada periode Jan-Feb 2019 ketika harga tiket domestik dikeluhkan tinggi," kata Ikhsan.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, tren penurunan jumlah wisatawan domestik berada di kisaran 20 persen hingga 40 persen. Sehingga secara rata-rata terjadi penurunan wisatawan domestik hingga 30 persen akibat kenaikan harga tiket pesawat.
"Turunnya (wisatawan domestik 20 persen sampai 40 persen. Kalau di rata-rata turunnya sampai 30 persen," ujar Arif di Jakarta, Selasa (9/4/2019), sebagaimana dikutip dari Kompas.com.
Arief meminta agar kenaikan harga tiket pesawat dilakukan secara bertahap. Dia mengatakan akan berkomunikasi dengan Kementerian Perhubungan untuk menurunkan harga tiket pesawat.
"Jadi memang harus ada regulation enforcement untuk kepentingan masyarakat dan industri yang lebih luas," tutur Arief.