Astra International Bagikan Laba Bersih Per Saham Rp 129
Di kuartal I 2019, AI membukukan kenaikan penjualan sepeda motor Honda sebesar 19 persen. Sementara penjualan mobil justru turun 5 persen.
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Astra International Tbk (AI) membukukan kenaikan laba bersih per saham sebesar 5 persen menjadi Rp 129 di kuartal I 2019. Kenaikan laba bersih tersebut dikontribusi dari bisnis jasa keuangan.
Di kuartal I 2019, AI juga membukukan kenaikan penjualan sepeda motor Honda sebesar 19 persen. Sementara penjualan mobil justru turun 5 persen.
Pendapatan bersih konsolidasian AI di kuartal I 2019 naik 7 persen menjadi Rp 59,6 triliun dengan pendapatan yang lebih tinggi pada hampir semua segmen bisnis, terutama dari bisnis alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi, serta jasa keuangan.
Sementara, laba bersih grup mencapai Rp 5,2 triliun, atau 5 persen lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2018.
Di sisi lain, nilai aset bersih (NAB) per saham tercatat sebesar Rp3.503 pada 31 Maret 2019, 4% lebih tinggi dibandingkan posisi akhir tahun 2018.
Baca: Pebalap Rio Haryanto Jadi Pembeli Pertama Toyota C-HR Hybrid di Indonesia
Utang bersih, di luar grup anak perusahaan jasa keuangan mencapai Rp 15,2 triliun per 31
Maret 2019, dibandingkan dengan Rp 13,0 triliun per 31 Desember 2018. Hal tersebut terutama karena investasi perseroan di Gojek.
Baca: Kenakan Baret Merah, Prabowo Hadiri Ultah Ke-67 Kopassus di Cijantung
“Kinerja Grup cukup baik pada kuartal pertama 2019, didukung oleh peningkatan kontribusi dari bisnis jasa keuangan dan bisnis kontraktor penambangan, serta kontribusi dari bisnis tambang emas yang baru diakuisisi," ungkap Prijono Sugiarto, Presiden Direktur AI dalam keterangan pers kepada Tribunnews, Rabu (24/4/2019).
Prijono menjelaskan, untuk tahun buku di sepanjang 2019 ini, grup AI diperkirakan masih akan menikmati kenaikan kontribusi dari bisnis-bisnis tersebut meskipun masih ada tantangan pada permintaan yang melemah dan persaingan yang ketat di pasar mobil serta penurunan harga komoditas.