Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Dipicu Tiket Mahal, Penumpang Udara Diprediksi Bakal Sepi saat Lebaran

saat Lebaran nanti diprediksi tidak akan terjadi lonjakan penumpang yang signifikan sehingga maskapai tidak akan menikmati peak season

Editor: Sanusi
zoom-in Dipicu Tiket Mahal, Penumpang Udara Diprediksi Bakal Sepi saat Lebaran
unsplash
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tingginya harga tiket domestik sejak Januari 2019 diperkirakan akan berimbas pada maskapai. Bahkan, saat Lebaran nanti diprediksi tidak akan terjadi lonjakan penumpang yang signifikan sehingga maskapai tidak akan menikmati peak season seperti tahun-tahun sebelumnya.

”Kami pakai patokannya Imlek kemarin. Tidak ada penerbangan yang mengajukan penerbangan ekstra. Pas libur Natal-Tahun Baru lalu, jumlah penerbangan ekstra hanya dalam hitungan jari,” kata pengamat penerbangan Gerry Soejatman dalam acara Kongkow Bisnis PasFM 92,4 tentang Dilema Harga Tiket Pesawat di Jakarta, Rabu (24/4/2019).

Menurut Gerry, jika pada awal bulan Ramadhan penumpang tidak banyak, saat Lebaran penumpang akan tetap sepi. ”Biasanya orang yang pulang di awal puasa tidak akan pulang lagi saat Lebaran. Nah, jika dia tidak pulang saat awal puasa, kemungkinan besar dia juga tidak pulang saat Lebaran karena harga tiket akan lebih mahal lagi. Demikian juga yang pulang saat Lebaran, belum tentu akan pulang dengan pesawat,” kata Gerry.

Faktor lain yang akan membuat penerbangan sepi saat Lebaran adalah waktu libur Lebaran yang cukup panjang. ”Tiket pesawat akan ludes jika waktu libur sangat pendek. Sekarang liburnya panjang, jadi kemungkinan besar masyarakat lebih memilih moda transportasi lain,” ujar Gerry.

Baca: Bursa Transfer Liga 1: Gabung Arema FC, Sylvano Comvalius Dapat Julukan Baru dari Aremania

Dia merujuk pada libur akhir pekan yang panjang, selama tahun 2019 juga tidak menunjukkan lonjakan penumpang. ”Harga tiket yang mahal membuat orang menunda bahkan membatalkan keinginannya untuk terbang,” katanya.

Gerry mengakui, harga tiket pesawat tahun lalu adalah harga yang sangat murah sehingga membuat maskapai merugi. Namun saat ini, harga yang diterapkan maskapai adalah harga yang sangat tinggi, yang tidak terjangkau lagi oleh sebagian besar masyarakat.

Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran mengatakan, mahalnya harga tiket penerbangan sangat memukul industri hotel, restoran, dan transportasi.

Berita Rekomendasi

”Penurunannya mencapai 20-40 persen. Jika okupansi hotel rata-rata sekitar 60 persen, berarti ada hotel-hotel yang okupansinya hanya tinggal 20 persen. Ini benar-benar akan mematikan industri jika tidak ada perbaikan di tiket pesawat,” kata Maulana.

Menurut Maulana, tingginya harga tiket pesawat akan membuat target-target pariwisata tidak tercapai. Padahal saat ini pemerintah sudah memutuskan pariwisata sebagai sumber pendapatan utama bagi keuangan negara. ”Tiket domestik yang mahal akan membuat wisatawan Nusantara, terutama milenial, lebih memilih untuk pergi ke luar negeri,” katanya.

Sementara Titus Indrajaya, Sekretaris Jenderal DPP Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita), mengakui, harga tiket pesawat domestik saat ini sangat mahal daripada tiket internasional.

”Maskapai menjual di kelas Y, yakni kelas harga tertinggi. Waktu itu pernah ada pengumuman akan menjual di kelas N (medium) dan Y. Ternyata hanya kelas Y yang tersedia. Kalau kelas V, yang terendah, sudah tidak ada yang menjual,” kata Titus.

Kepala Otoritas Bandara Wilayah VI Sumatera Agoes Soebagio mengatakan, penerbangan di enam bandara wilayahnya mengalami penurunan yang cukup besar, yakni 15-20 persen. ”Angka ini sama dengan angka nasional. Semuanya mengalami penurunan karena tidak ada penumpang,” kata Agoes.

Berita Ini Sudah Tayang di KOMPAS, dengan judul: Harga Tiket Mahal, Diprediksi Penerbangan Sepi Saat Lebaran

Sumber: KOMPAS
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas