Visi Media Asia Akan Terbitkan Saham Baru untuk Perkuat Struktur Permodalan
Dalam RUPSLB ini, perseroan meminta persetujuan dari pemegang saham untuk penerbitan saham baru.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Emiten pasar modal PT Visi Media Asia Tbk dalam waktu dekat ini berencana untuk meningkatkan modal saham dengan mekanisme Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMT-HMETD).
Mengacu pada peraturan OJK nomor 38 Tahun 2014 tersebut melalui PMT-HMETD, emiten berkode VIVA ini dapat menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 10% dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh Perseroan.
"Rencana aksi korporasi VIVA melalui PMT-HMETD ini akan dilakukan dengan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 1.646.427.040 lembar saham dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan," kata Presiden Direktur VIVA Anindya Bakrie dalam keterangan pers tertulisnya terkait hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Jumat (26/4/2019).
Anindya mengatakan, dana dari hasil penerbitan saham baru tersebut akan dimanfaatkan untuk membiayai sebagian kewajiban PT Lativi Mediakarya (tvOne) berdasarkan Senior Facility Agreement yang akan jatuh tempo pada Oktober 2019 sebesar USD 9,4 juta, dan dana selebihnya akan digunakan untuk keperluan modal kerja dan pengembangan usaha.
“Karena dana yang akan diperoleh VIVA ini bukan merupakan pinjaman atau hutang. Maka penerbitan saham baru ini akan memperkuat struktur permodalan VIVA dan mengurangi beban hutang tvOne. Di sisi lain dengan penambahan modal kerja diharapkan terjadi peningkatan kinerja tvOne,” sebut Anindya.
Dalam RUPSLB ini, perseroan meminta persetujuan dari pemegang saham untuk penerbitan saham baru. Perseroan memiliki waktu selama 2 tahun untuk melaksanakan penerbitan saham baru kepada investor atau pemodal yang berminat dan akan mengambil bagian atas PMT-HMETD.
“Sesuai peraturan OJK, VIVA akan mengumumkan pelaksanaan PMT-HMETD setelah mendapatkan calon investor yang berminat dan kemudian akan diketahui harga pelaksanaan untuk penerbitan saham baru tersebut,” imbuh Anindya.
Anindya meyakini, pelaksanaan PMT-HMETD VIVA mampu memberikan dampak positif bagi Perseroan, karena bisa mengurangi beban bunga pinjaman secara konsolidasian dan meningkatkan jumlah total ekuitas serta memperkuat kinerja arus kas dalam memenuhi kewajiban jatuh tempo.
Kuatkan Modal Kerja
Sementara itu emiten PT Intermedia Capital Tbk. juga berencana untuk meningkatkan modal saham dengan mekanisme Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMT-HMETD) sesuai peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) nomor 38 Tahun 2014.
Mengacu pada peraturan OJK tersebut, MDIA dapat menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 10% dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh di MDIA atau sebanyak 3.921.553.840 lembar saham.
Baca: Mulai 1 Mei, Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta Hanya untuk Penerbangan LCC
Dalam RUPSLB MDIA ini, Perseroan meminta persetujuan dari pemegang saham untuk melaksanakan penerbitan saham baru kepada investor atau pemodal yang berminat dan akan mengambil bagian atas PMT-HMETD.
“Perseroan memiliki waktu selama 2 tahun untuk melaksanakan penerbitan untuk melaksanakan penerbitkan saham baru itu dan sesuai peraturan OJK, MDIA akan mengumumkan pelaksanaan PMT-HMETD setelah mendapatkan calon investor yang berminat dan akan diketahui harga pelaksanaan untuk penerbitan saham baru tersebut,” sebut Direktur Utama MDIA Erick Thohir.
Baca: Leoncino 500 dan TRK 502 X yang Terbaru dari Benelli, Sudah Bisa Diorder di IIMS 2019
Dalam keterbukaan informasi yang telah diumumkan oleh MDIA pada tanggal 18 Maret 2019 dan 22 April 2019, MDIA akan mempergunakan sebagian dana hasil penerbitan saham baru ini untuk keperluan pembayaran hutang Senior Facility Agreement oleh PT Cakrawala Andalas Televisi, entitas anak MDIA yang jatuh tempo sampai Oktober 2019 sebesar USD 21,9 juta dan dana selebihnya akan dipergunakan untuk keperluan modal kerja ANTV.
“Dana yang diperoleh MDIA ini dari penerbitan saham baru, akan memperkuat struktur permodalan MDIA dan mengurangi beban hutang ANTV selain juga untuk penambahan modal kerja yang kemudian diharapkan dapat meningkatkan kinerja ANTV,”kata Erick Thohir.