Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Mendadak Untung Besar, Ini Penjelasan Garuda Indonesia Seputar Laporan Keuangan

Fuad Rizal, Direktur Keuangan GIAA menjelaskan pencatatan pendapatan dari PT Mahata Aero Teknologi secara akuntansi diperkenankan.

Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Mendadak Untung Besar, Ini Penjelasan Garuda Indonesia Seputar Laporan Keuangan
Tribunlampung.co.id/Noval Andriansyah
Ilustrasi - Pesawat Garuda saat mendarat di Bandara Radin Inten II Lampung Selatan. Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Kabut Tebal, 3 Penerbangan di Bandara Radin Inten II Terhambat, http://lampung.tribunnews.com/2019/04/08/kabut-tebal-3-penerbangan-di-bandara-radin-inten-ii-terhambat. Penulis: Noval Andriansyah Editor: wakos reza gautama 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Laporan keuangan PT Garuda Indonesia (persero) Tbk pada tahun lalu banyak disorot investor.

Pasalnya, emiten berkode GIAA itu mendadak mencatatkan laba US$ 5,02 juta pada tahun lalu, padahal sebelumnya GIAA masih mencatatkan rugi yang cukup dalam.

Fuad Rizal, Direktur Keuangan GIAA menjelaskan pencatatan pendapatan dari PT Mahata Aero Teknologi secara akuntansi diperkenankan.

Sesuai dengan PSAK 23 pencatatan tersebut dimasukkan ke dalam pendapatan yang bila dananya belum diterima akan masuk ke post piutang.

"Kita mesti pahami ada dua pendapatan yaitu hak ekslusif dan pendapatan dari iklan. Pendapatan dari iklan ini yang ada profit sharingnya (dicatat)," ujarnya di Tangerang, Rabu (8/5).

Secara hitung-hitungan, nominal yang dicatat sebagai pendapatan dari Mahata merupakan pendapatan profit sharing yang berasal dari iklan.

Baca: 30 Pesawat Garuda Indonesia akan Dilengkapi WiFi

Apalagi sesuai dengan kontrak kerjasama, maskapai BUMN ini menandatangani kontrak selama 15 tahun dengan Mahata.

Berita Rekomendasi

"Karena ini profit sharing untuk pendapatan iklan, bagi Garuda tidak ada ruginya kasih 10-15 tahun. Walaupun kontraknya diputus, itu hak tagih sekitar US$ 270 juta itu tidak hilang," lanjutnya.

Yang jelas, menurutnya kerjasama dengan Mahata akan memberikan keuntungan bagi GIAA. Pasalnya, konsep bisnis Mahata membuat manajemen tidak perlu mengeluarkan dana investasi untuk penyediaan layanan wifi on board. 

Sehingga manajemen bisa meraup pendapatan dari penyediaan spot dan profit sharing dari iklan.

"Sebelumnya Garuda harus bayar ke vendor (wifi) per bulan, karena bayar itu kami harus charge ke penumpang kalau tidak salah US$ 21 untuk long haul. Dengan model baru ini Garuda tidak keluarkan biaya untuk layanan wifi dan penumpang bisa dapat gratis," tutupnya.

Berita ini sudah tayang di kontan berjudul Begini penjelasan Garuda Indonesia soal heboh manipulasi laporan keuangan

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas