Ditjen Hubud Dukung Pengoperasian Pesawat Tanpa Awak
Pola pun mendukung pengoperasian penerbangan tanpa awak yang menawarkan berbagai kemampuan dan kecanggihan
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM - Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Polana B Pramesti mengakui perkembangan teknologi bergerak sangat cepat, satu di antaranya penggunaan drone atau Unmanned Aircraft System (UAS) pesawat tanpa awak.
Pola pun mendukung pengoperasian penerbangan tanpa awak yang menawarkan berbagai kemampuan dan kecanggihan, sehingga industri tersebut memiliki potensi ekonomi yang menjanjikan.
Hal itu disampaikan dalam pertemuan kelompok kerja Indonesia – Amerika Serikat untuk mendiskusikan kerja sama penerbangan sipil antara kedua negara atau bagian dari kelanjutan program U.S – Indonesia Aviation Working Group.
“Ini merupakan tantangan bagi regulator, dan membutuhkan waktu khusus untuk mengatur manajemen lalu lintas udara. Tantangan umum terletak pada mengintegrasikan pesawat berawak dan tak berawak dengan aman dan efisien terutama dalam penggunaaan wilayah udara yang sama,” katanya.
“Seperti yang kita ketahui, bahwa pengoperasian UAS telah memberikan sejumlah manfaat diberbagai sektor, oleh karena itu Ditjen Hubud perlu mendukung pengoperasian UAS yang berkelanjutan tetapi harus sesuai dengan aturan tanpa mengesampingkan keselamatan dan keamanan,” tambah Polana.
Duta besar AS untuk Indonesia Joseph R. Donovan mengatakan, working group yang dilaksanakan bertujuan untuk memperkuat kerja sama antara US – Indonesia khususnya di bidang aviasi.
Baca: Besok Jokowi Dijadwalkan Kampanye Terbuka di Solo, Ini Imbauan soal Penggunaan Drone
“Mengingat kondisi geografi Indonesia, yang memiliki ribuan pulau, maka industri penerbangan cukup diandalkan. Sama seperti sektor ekonomi lainnya, industri penerbangan harus terus berkembang sejalan dengan teknologi. Salah satunya adalah New Aviation System (sistem aviasi terbaru), yakni Unmnaned Aircraft System (UAS) atau pesawat tanpa awak. Kami, AS melihat teknologi UAS akan memberikan dampak signifikan pada sektor penerbangan,” katanya.
Joseph menambahkan, hal ini tak terlepas dari kemampuan dan kelebihan UAS yang bisa mengirimkan bantuan dalam waktu cepat, dapat digunakan dalam membantu perkembangan ekonomi digital dan e-commerce serta meningkatkan realibilitas pembangunan ekonomi dan infrastruktur.
“Kami melihat teknologi UAS bisa berkembang dan punya potensi untuk mendorong industri penerbangan di Indonesia. Namun, perkembangan industri ini tak terlepas dari regulasi dan strategi yang diterapkan oleh pemangku kebijakan yang mendukung pengembangan teknologi ini.”