Silatnas Hipmi, Bahlil Lahadalia Ajak Pengurus dan Anggota Fokus Kembali Bekerja dan Berkarya
Ketua Panitia Pelaksana Silatnas Hipmi, Mardani H Maming, mengungkapkan kegiatan ini dihadiri oleh seluruh Ketua BPD Hipmi dan anggota di tanah air.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) menggelar Silaturahmi Nasional (Silatnas) dan buka puasa bersama anak yatim di bulan suci Ramadan 1440 H.
Acara tersebut dihadiri Presiden Joko Widodo di Jakarta, Minggu (26/5/2019).
Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Hipmi, Bahlil Lahadalia mengatakan semangat Ramadan ini diakui menjadi motivasi dalam menggelar Silatnas dan berharap bisa menular ke seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menghadirkan suasana damai pascapemilihan presiden/wakil presiden dan legisatif secara serentak yang membuat rakyat terpolarisasi.
Dalam konteks Hipmi sendiri, Bahlil juga mengajak semua pengurus maupun anggota bisa segera move on, dan fokus kembali untuk bekerja dan berkarya.
Apalagi, sebutnya, Hipmi mempunyai kegiatan penting menyambut Munas XVI dengan agenda utama memilih Ketua Umum yang baru periode 2019-2022.
Sebagai kandidat, tercatat 4 nama yang mencuat ke permukaan, yakni masing-masing Ajib Hamdani (Wakil Bendahara Umum BPP Hipmi), Bagas Adhadirgha (Ketua Bidang Luar Negeri dan Pariwisata BPP Hipmi), Akbar Buchari (Mantan Ketum BPD Hipmi Sumut) dan Mardani H. Maming (Ketua Umum Apkasi dan mantan Bupati Tanah Bumbu).
Bahlil menjelaskan, tadinya dalam Silatnas akan dihadirkan dua kader terbaik Hipmi, yakni Joko Widodo, anggota Hipmi Kota Solo dan Sandiaga Uno, Ketua Umum Hipmi periode 2005-2008 yang menjadi simbol dua kubu yang bertarung dalam pemilihan Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024, sekaligus dimanfaatkan untuk ajang rekonsiliasi nasional.
Baca: Polisi Cokok Pembunuh Bayaran dan Penyuplai Senjata Aksi 22 Mei 2019, Satu Orang Terima Rp 150 Juta
Namun, Sandiaga Uno batal hadir karena ada kegiatan lain yang sudah terjadwal.
"Kami berharap proses rekonsiliasi pascapilpres berjalan lancar, sebab para pemimpin mampu menjalin kembali kedamaian dan tali silaturahim," katanya.
Meskipun penetapan hasil rekapitulasi suara oleh Komisi Pemilihan Umum dengan kemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin atas Prabowo Subianto-Sandiaga, yang sekarang memasuki babak baru, yakni sidang sengketa pemilu di Mahkamah Konstitusi, Bahlil menganggap pilpres 2019 sudah usai dan berharap agar agenda politik pilpres 2019 segera bergeser menjadi agenda ekonomi.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Silatnas Hipmi, Mardani H Maming, mengungkapkan kegiatan ini dihadiri oleh seluruh Ketua BPD Hipmi dan anggota di tanah air.
Diperkirakan peserta Silatnas ditambah tamu undangan yang hadir sebanyak 650 orang. Selain itu, kami juga mengundang anak yatim sebanyak 350 orang.
“Melalui berkah Ramadhan, kami juga ingin berbagi dengan memberikan santunan kepada anak yatim,” ujar Mardani.
Dalam Silatnas ini, tambah Mardani H Maming, juga dilakukan prosesi penentuan nomer urut calon Ketua Umum BPP Hipmi yang telah mendaftar dan dipastikan maju bertarung pada pemilihan Ketum Hipmi di Munas ke XVI Hipmi pada 31 Juli 2019 mendatang.
Setelahnya, para Caketum ini akan menjalani masa kampanye melalui road show ke daerah, kemudian akan dilakukan debat antar calon pada 27 Juli 2019 dan puncaknya akan dilakukan pemilihan ketua umum Hipmi pada 31 Juli 2019.
Giliran Presiden Joko Widodo yang didaulat untuk memberikan arahan kepada para hadirin, justru berseloroh ringan.
“Kalau dilihat-lihat, sosok ketua Hipmi yang sekarang ini, adinda Bahlil kok cocok ya kalau jadi menteri,” begitu Jokowi membuka sambutannya yang lansgung mendapat tepuk tangan meriah dari seluruh peserta Silatnas dan bukber bersama.
Jokowi berharap pemerintah dan Hipmi ke depan bisa melakukan kerjasama kongkrit untuk mendorong dan mengakselerasi program-program pemerintah, utamanya dalam menciptakan link and match antara dunia pendidikan dan dunia industri.
Dengan sinergi pemerintah-Hipmi, Jokowi berharap akan terbentuk SDM-SDM yang berkualitas dan mampu bersaing dengan negara-negara lain, bahkan tak hanya itu pemerintah siap menggelontorkan beasiswa dalam jumlah besar untuk membiayai pendidikan putra-putri terbaik bangsa, baik di dalam maupun di luar negeri. (*)