TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pekan depan, Bank Indonesia ( BI) bakal menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang membahas kebijakan-kebijakan yang akan ditempuh. Ini guna mengakomodir situasi perekonomian terkini dalam negeri maupun di tingkat global.

Pemerintah pun meyakini, dalam rapat tersebut BI akan melakukan penyesuaian suku bunga BI 7 Days Reverse Repo Rate (BI7DRRR) setelah setahun lalu menaikkan suku bunga hingga 165 bps.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, keputusan BI tersebut bakal didasarkan pada kondisi perekonomian yang saat ini tengah bergejolak.

"Kita fokus untuk mengelola ekonomi kita dan menjaga stabilitas ketika kondisi berubah di negara maju termasuk direction kebijakan moneter serta adanya tanda-tanda pelemahan ekonomi," ujar Sri Mulyani di Jakarta, Rabu (2/6/2019).

Baca: Kabar Buruk Buat Persija, Satu Pilar Pentingnya Patah Tulang Bahu Sepulang dari Timnas

Bendahara Negara ini mengatakan, pemerintah bakal menghormati berbagai upaya yang dilakukan BI untuk mendukung pemerintah menjaga stabilitas perekonomian dalam negeri.

"Bagaimana BI melakukan, saya tentu menghormati apa yang dilakukan BI. Karena mereka selalu menggunakan baik policy mengenai suku bunga maupun makroprudensialnya," ujar dia.

Baca: Jenazah Marco Tiba di Rumah Duka, Rencananya akan Dimakamkan Hari Jumat Besok

"Dua duanya sangat membantu dalam membantu perekonomian kita. Jadi kita lihat saja apa yang akan dilakukan oleh Pak Perry (Gubernur BI Perry Warjiyo)," tukas Sri Mulyani.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sri Mulyani Yakin BI Bakal Turunkan Suku Bunga Acuan"