Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Tekan Impor Bahan Baku Plastik dan Kertas, Kemenperin Dorong Industri Daur Ulang

Airlangga Hartarto menargetkan jumlah limbah plastik yang dapat didaur ulang pada tahun 2019 ini bisa menyentuh hingga 25 persen.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Tekan Impor Bahan Baku Plastik dan Kertas, Kemenperin Dorong Industri Daur Ulang
Tribunnews/JEPRIMA
Pekerja saat menyelesaikan pembuatan tas laptop dari bahan dasar sampah plastik di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (23/5/2018). Disini banyak memproduksi barang seperti payung, tas, dompet, dan assesoris lainnya dari produk kemasan plastik yang sudah tidak terpakai, Plastik sampah tersebut dikumpulkan dari berbagai tempat, baik dari pemulung, maupun perusahaan yang selama ini produknya menggunakan kemasan plastik. Sampah plastik tersebut dibersihkan dan dipilah berdasarkan corak serta gambar yang sama, lalu didesain dan dibentuk menjadi produk yang bermanfaat. Tribunnews/Jeprima 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong peningkatan nilai tambah terhadap limbah plastik dan kertas melalui peran industri daur ulang (recycle industry).

Hal ini dilakukan untuk mengurangi impor bahan baku berupa plastik dan kertas, yang kebutuhannya masih sangat tinggi bagi penopang proses poduksi berbagai sektor industri di Tanah Air.

Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto menargetkan jumlah limbah plastik yang dapat didaur ulang pada tahun 2019 ini bisa menyentuh hingga 25 persen.

Angka itu naik dua kali lipat lebih dari rata-rata limbah plastik yang didaur ulang pada tahun-tahun sebelumnya, yakni sebesar 10 persen.

“Jadi, industri daur ulang ini akan kami terus dorong. Beberapa industri di dalam negeri sudah bisa melakukan proses daur ulang. Sebenarnya daur ulang ini tidak hanya dilakukan untuk plastik, tetapi juga kertas dan aluminium. Plastik itu bukan sampah, tetapi raw material (bahan baku),” paparnya, Selasa (18/6/2019).

Baca: Industri Daur Ulang Plastik Buka 4 Juta Lapangan Kerja

Selain itu, Menperin mencontoh kertas, salah satu produk yang dihasilkan dari kayu ini sedang dibatasi penggunaannya, sehingga dibutuhkan industri recycle paper.

Berita Rekomendasi

Menurutnya sekarang, hasil industri recycle paper ini mendapatkan apresiasi dari sektor lainnya sepertiperusahaan consumer goods yang mengutamakan bahan baku daur ulang.

“Sehingga, guna mencari solusi dalam waktu dekat, agar kita bisa mengurangi impor ini, didorong melalui recycleindustry. Dan, industri ini investasinya jauh lebih murah,” jelasnya.

Seiring upaya strategis tersebut, Kemenperin juga aktif memacu tumbuhnya industri petrokimia di dalam negeri.

Hingga saat ini, sudah ada tiga perusahaan yang berinvestasi dalam pengembangan sektor industri petrokimia di Indonesia, yaitu PT Chandra Asri Petrochemical Tbk., Lotte Chemical Titan, dan Siam Cement Group (SCG).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas