Alasan Jokowi Belum Resmikan Bandara YIA Kulonprogo Meski Sudah Beroperasi
Presiden Joko Widodo sempat dijadwalkan untuk meresmikan Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) Kulonprogo pada April 2019 lalu.
Penulis: Ria anatasia
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo sempat dijadwalkan untuk meresmikan Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) Kulonprogo pada April 2019 lalu.
Namun, hingga kini rencana tersebut belum terealisasi.
Padahal bandara yang terletak di sisi pantai selatan Yogyakarta itu sudah dioperasikan sejak April lalu.
Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Tbk Faik Fahmi menjelaskan, Jokowi belum meresmikan bandara itu karena pembangunannya belum selesai.
Sedangkan pada April lalu, bandara YIA dioperssikan guna mengantisipasi lonjakan penumpang angkutan lebaran 2019 di Bandara Adisutjipto.
Baca: Tidak Lolos Pada 2014, Mantan Kapolda Papua dan Direktur KPK Kembali Mendaftar Calon Pimpinan KPK
Baca: Hadapi Sengketa Pileg 2019 di MK, KPU: Pelajari Dalilnya Dulu, Baru Atur Strategi
Baca: Politikus PKB: Yang Ngusir Pak Rizieq Shihab Siapa Sih? Dia Pergi Sendiri Kok
Baca: Polri Buru Komandan Lapangan Kerusuhan 22 Mei, Statusnya Kini DPO
"Kenapa nggak diresmikan? Ya karena memang belum selesai konstruksinya," ungkap Faik Fahmi di Bandara YIA Kulonprogo, Jumat (5/7/2019).
Dia menjelaskan, pembangunan kontruksi bandara tersebut ditargetkan mencapai 100 persen pada Desember 2019 mendatang.
Saat ini, lanjut dia, progres pembangunan bandara sudah mencapai 65 persen.
"100 persennya nanti kita akan targetkan selesai di Desember 2019. Kita harapkan Desember sudah selesai (konstruksinya), jadi presiden bisa resmikan Insyaallah tercapai," kata dia.
Adapaun sebanyak dua maskapai telah melakukan penerbangan dari dan menuju bandara tersebut, yakni Citilink Indonesia dan Batik Air.
Nantinya, bandara tersebut diperkirakan mampu menampung sebanyak 14 juta penumpang.
"Kalau dari sisi kapasitas jika sudah selesai 100 persenbisa menampung sebanyak 14 juta penumpang," tuturnya.
Faik Fahmi menyebutkan, progres pembangunan bandara ini tergolong cepat.
“Saya kira penyelesaian YIA ini menjadi bandara yang pembangunannya tercepat di dunia mungkin, hanya dalam waktu satu tahun lebih sedikit sudah bisa diselesaikan," ucapnya.
Saat ini, penerbangan di bandara YIA masih bersifat domestik.
Faik Fahmi mengatakan ke depannya akan ada penerbangan domestik dan internasional.
Proses pemindahan penerbangan dari Adisutjipto menuju YIA, lanjutnya, akan dilakukan secara bertahap.
"Semua akan pindah kesini dan dilakukan bertahap internasional akan dilakukan bersamaan dengan domestik," tutur dia.
Sebagai informasi, pembangunan Bandara Kulon Progo memakan biaya sebanyak Rp 10,9 triliun. Jumlah tersebut merupaka gabungan dari biaya konstruksi sebesar Rp 6,7 triliun dan pembebasan lahan sebesar Rp 4,2 triliun.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.