Kemenkeu Targetkan Penjualan Obligasi Ritel SBR007 Mencapai Rp 2 Triliun
SBR007 menawarkan kupon minimal 7,5 persen dan spread 150 basis poin lebih rendah dibandingkan dengan seri sebelumnya.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah melalui Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Luky Alfirman menargetkan penjualan Savings Bond Ritel SBR007 dapat mencapai Rp 2 triliun.
Hal itu seperti disampaikan Luky Alfirman usai meluncurkan SBR007 di kawasan Kebayoran, Jakarta, Kamis (11/7/2019).
SBR007 menawarkan kupon minimal 7,5 persen dan spread 150 basis poin lebih rendah dibandingkan dengan seri sebelumnya.
Pada SBR006, pemerintah menawarkan kupon 7,95 persen dengan spread 195 basis poin, sedangkan SBR005 lebih tinggi 8,15 persen dengan spread 215 basis poin.
Baca: Kapten Persib Ajak Tim Mendoakan Kesembuhan Kiper M. Natshir yang Alami Cedera Patah Tulang
"Mengenai target masih sama sebesar Rp 2 triliun," ujar Luky.
Luky menambahkan penetapan kupon dan spread yang lebih kecil mengacu pada kondisi ekonomi terkini.
Penyesuaian kupon dan spread SBR007 mengacu perbaikan rating dari S&P, pernyataan The Fed yang cenderung dovish direspons dengan penurunan yield obligasi yang cukup signifikan.
"Karena jika kupon terlalu rendah, tidak laku. Sementara kalau terlalu tinggi, beban pemerintah terlalu besar,” sambungnya.
Pada peluncuran SBR007 kali ini, hadir perwakilan dari dua puluh Mitra Distribusi (Midis) yang membantu penjualan SBR007 kepada masyarakat.
Terdapat enam Mitra Distribusi (Midis) baru yaitu PT Bank CIMB Niaga, Tbk, PT Bank DBS Indonesia, Tbk, PT Bank HSBC Indonesia, Tbk, PT Bahana Sekuritas, PT Bank OCBC NISP, Tbk, dan PT Bank Panin, Tbk. Dengan demikian, komposisi Midis SBR007 terdiri dari dua belas bank, tiga perusahaan efek, tiga perusahaan efek khusus dan dua perusahaan fintech.
Cara pembelian SBR007 sangat mudah karena sudah dapat dilakukan secara online dengan empat tahapan registrasi, pemesanan, pembayaran, dan konfirmasi.