Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Rupiah Paling Perkasa di Asia Pasca Pertemuan Jokowi-Prabowo

Analis HFX Internasional Berjangka, Ady Phangestu menilai, jika dilihat dari sisi teknikal, pelemahan rupiah bisa terjadi dalam waktu dekat.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Rupiah Paling Perkasa di Asia Pasca Pertemuan Jokowi-Prabowo
Tribunnews.com/Herudin
Ilustrasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS 

Untuk jangka pendek, keempat mata uang tersebut masih layak untuk dikoleksi oleh pelaku pasar.

Sedangkan untuk jangka panjang, Ady menyarankan investor untuk menunggu kebijakan The Fed di akhir Juli nanti.

Sementara dari fundamental domestik, Ady menilai belum ada event ataupun sentimen yang akan mempengaruhi pergerakan rupiah secara signifikan.

Untuk saat ini, pelaku pasar juga masih memegang aset yang kurang berisiko, seperti pada komoditas hingga surang utang negara.

Sedangkan minat untuk melirik currency di pekan ini kecenderungan akan berkurang.

Ady menilai, Bank Indonesia belum akan memangkas suku bunga acuan dalam waktu dekat, diikuti output dan input ekonomi dalam kondisi sehat. "Hanya saja, yang sedikit mengganggu mungkin tingkat pengangguran.

Sedangkan secara triwulanan, ekonomi Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan PDB sebanyak 5,07 persen dan ini angka yang tinggi," kata dia. 

Berita Rekomendasi

Adakah pengaruh pertemuan Jokow-Prabowo?

Pertemuan antara Presiden Jokowi dengan Prabowo Subianto pada Sabtu (13/7) nampaknya benar-benar menjadi suplemen bagi rupiah. Pada hari Senin (15/7) rupiah jadi mata uang paling kuat di Asia.

Mata uang Garuda juga lebih tangguh dibanding sejumlah mata uang negara Asia lain di hadapan USD.

Ringgit Malaysia misalnya menguat 0,12%. Sedangkan dollar Singapura menguat tipis 0,03%.

Sejumlah mata uang Asia lain juga ikut menguat jelang siang ini yakni rupee India, bath Thailand, dan won Korea Selatan. Sedangkan yen Jepang dan dollar Hong Kong melemah di hadapan dollar AS.

Analis Monex Investindo Faisyal mengungkapkan faktor yang menyebabkan rupiah menguat lebih banyak berasal dari dalam negeri.

Dari faktor domestik, Faisyal mengungkapkan pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Prabowo Subianto di akhir pekan lalu memberi dorongan paling besar terhadap penguatan rupiah di pagi ini.

Halaman
123
Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas