Pengamat INDEF Beberkan Alasan Direksi Garuda Indonesia Perlu Dirombak
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berencana merombak direksi-direksi BUMN melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berencana merombak direksi-direksi BUMN melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
Pengamat Ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira menanggapi terkait rencana besar Kementerian yang dipimpin Rini Soemarno tersebut.
Menurut Bhima, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk satu di antara BUMN yang direksinya perlu mengalami perombakan.
“Menteri BUMN perlu juga bertanggung jawab terhadap kondisi kinerja di Garuda. Kemarin Garuda laporan keuangannya bermasalah,” ujar Bhima di Jakarta, Rabu (17/7/2019).
Bhima berharap perombakan direksi BUMN ini tidak berdasarkan pertimbangan politik tapi harus berbasiskan kinerja.
Baca: Viral Menu Tulis Tangan Garuda Indonesia: Tanggapan Maskapai hingga Pengunggah Dilaporkan ke Polisi
Tak ayal BUMN dengan kinerja kurang baik butuh perombakan direksi.
“BUMN yang harusnya layak untuk dirombak justru malah tidak dirombak. Justru RUPSLB malah ke BUMN lainnya. Itu jadi kontradiksi,” ujar Bhima.
Baca: RS Siloam Terbakar, Ratusan Perawat dan Pasien Berlarian Selamatkan Diri, Ada Terjebak di Lantai 10
Bhima menilai kasus manipulasi laporan keuangan menjadi alasan kuat bagi Kementerian BUMN untuk merombak jajaran direksi Garuda.
“Penyelidikan dari OJK dan Kementerian Keuangan menemukan bahwa ini memang manipulasi keuangan,” ujar Bhima
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Kementerian BUMN Imam A Putro mengatakan, Kementerian BUMN meminta kepada para BUMN untuk menyelenggarakan RUPSLB.
Dua agenda dalam RUPS di antaranya penyampaian kegiatan usaha selama kuartal II-2019, dan perubahan susunan pengurus perseroan masing-masing BUMN.