Pertamina Janjikan Kompensasi unruk Korban Tumpahan Minyak ONWJ di Karawang
Dalam draft yang diterima Tribunnews.com, stakeholder terdampak yang harus mengajukan kompensasi kepada perwakilan PHE ONWJ dan Komite.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) berjanji akan memberi kompensasi bagi seluruh stakeholder yang terdampak tumpahan minyak di anjungan YY sumur YYA-1 milik Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ).
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan, alur tahapan pengajuan kompensasi yang disiapkan pihaknya mulai dari pusat layanan pengaduan hingga pembayaran.
Dalam draft yang diterima Tribunnews.com, stakeholder terdampak yang harus mengajukan kompensasi kepada perwakilan PHE ONWJ dan Komite.
Kemudian, pengaju harus melakukan proses verifikasi sebelum akhirnya diterima lalu dibayarkan pihak Pertamina.
"Kami komitmen melakukan tahapan overgated lebih baik. Kami tidak ingin risiko apapun terjadi kepada msyarakat. Lingkungan yang tercemar kami upayakan diminimalisir dan kami tanggungjawab dalam recovery," tutur Nicke di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, Kamis (1/8/2019).
Baca: Tak Ada Bilik Asmara, Begini Cara Barbie Kumalasari Lepas Kangen dengan Galih Ginanjar
Dia mengatakan, Pertamina sejauh ini sudah menanggulangi dampak dari segala aspek fisik/lingkungan, sosial, strategi komunikasi media, pembangunan posko, penyediaan sarana kesehatan, dan pengerahan relawan.
Baca: Cerita Lengkap Riski Riswadi, Korban Order Fiktif Aplikasi GrabFood di Malang
Sementara Menteri KKP Susi Pudjiastuti mengimbau stakeholder yang terkena dampak agar tidak perlu panik bahwa pemerintah bertanggung jawab atas insiden ini.
“Yang terjadi di Karawang, saya tidak terlalu khawatir ada Bu Nicke dan kolega yang pasti akan menghandle dengan baik. Tentunya stakeholder yang dirugikan cepat mendapat kompensasi.”
“Yang kita harapkan secara fisik juga cepat bisa dilakukan. As best as you can. Itu yang kita harapkan sampai seluruh stakeholder bisa kembali bekerja normal,” papar Menteri Susi.