Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Ditopang Penyaluran Kredit, BRI Raup Laba Rp 16 Triliun

Direktur Utama BRI Suprajarto mengatakan pertumbuhan laba ditopang dari penyaluran kredit sebesar Rp 888,32 triliun

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Ditopang Penyaluran Kredit, BRI Raup Laba Rp 16 Triliun
TRIBUNNEWS.COM/REYNAS
Direktur Utama BRI Suprajarto usai memaparkan laporan keuangan triwulan II tahun 2019 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk meraup laba Rp 16,16 triliun di semester I-2019.

Nilai tersebut tumbuh 8,18 persen (yoy) dibandingkan catatan laba bersih periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 14,93 triliun.

Direktur Utama BRI Suprajarto mengatakan pertumbuhan laba ditopang dari penyaluran kredit sebesar Rp 888,32 triliun atau tumbuh 11,84 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. 

“Pertumbuhan laba 8 persen ini melambat  karena kita bebankan anak perusahaan yang baru diakusisi dan kebetulan bermasalah kemarin. Sudah kita hitung sesuai valuasi saat kita akusisi,” papar Suprajarto di Bank BRI Pusat, Jakarta, Rabu (14/8/2019).

Laporan keuangan BRI pada Selasa (13/8/2019), pertumbuhan laba perseroan ditopang oleh pendapatan bunga bersih perseroan yang tumbuh sebesar 4,37 persen (yoy). 

Baca: Ini Jurus BRI Jaga Layanan Perbankan Tetap Normal

Dari Rp 38,24 triliun (1H/18) menjadi Rp 39,92 triliun (1H/19).

Berita Rekomendasi

Minimnya pertumbuhan pendapatan bunga bersih perseroan membuat beberapa rasio keuangan BRI juga ikut melandai.

Net interest margin (NIM) perseroan turun 64 bps dari 7,64 persen (1H/18) menjadi 7,02 persen (1H/19), kemudian return of asset (RoA) turun 6 bps dari 3,37 persen (1H/18) menjadi 3,31 persen (1H/19). 

Sedangkan return of equity (RoE) turun 31 bps dari 19,33 persen (1H/18) menjadi 19,02 persen (1H/19).

Meski demikian kredit perseroan masih mencatat pertumbuhan mumpuni sebesar 11,76 persen (yoy). 

Dari Rp 791,03 triliun (1H/18) menjadi Rp 884,11 triliun (1H/19).

Perseroan juga mampu menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp 945,05 Triliun atau tumbuh 12,78 persen.

Proporsi DPK BRI masih mendominasi oleh dana murah (CASA) berupa tabungan dan giro dengan komposisi mencapai 57,35 persen.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas