Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Kejar Targat Inklusi Keuangan, Narada Asset Gelar Kelas Literasi Keuangan untuk Ibu-Ibu Kader PKK

Hingga akhir tahun 2019, pemerintah menargetkan tingkat inklusi keuangan dimasyarakat mencapai 75 persen.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Kejar Targat Inklusi Keuangan, Narada Asset Gelar Kelas Literasi Keuangan untuk Ibu-Ibu Kader PKK
Istimewa
Hingga akhir tahun 2019, pemerintah menargetkan tingkat inklusi keuangan dimasyarakat mencapai 75 persen. Target tersebut menjadi bagian dari Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) yang tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) No. 82 Tahun 2016. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelaku usaha jasa keuangan terus mendorong literasi dan inklusi keuangan yang bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat Indonesia tentang dasar-dasar pengelolaan keuangan dan pentingnya pengelolaan keuangan yang baik.

Hingga akhir tahun 2019, pemerintah menargetkan tingkat inklusi keuangan dimasyarakat mencapai 75 persen. Target tersebut menjadi bagian dari Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) yang tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) No. 82 Tahun 2016.

Literasi dan inklusi ini mencakup pentingnya menabung dan berinvestasi, pengenalan berbagai produk dan instrumen keuangan, juga mengenal risiko dan imbal hasil produk keuangan, hingga literasi hak-hak konsumen.

Menurut OJK, pengetahuan yang baik tentang keuangan menjadi kunci peningkatan kesejahteraan masyarakat secara makro dan dalam jangka panjang dapat menggerakkan roda perekonomian nasional.

Baca: Tak Hanya Menyehatkan, Kimchi Ternyata Juga Bisa Mencegah Kebotakan, Ini Penjelasannya

Baca: Soal Pemindahan Ibu Kota Negara, Rocky Gerung Sebut Cukup Kredit HP, Fadli Zon Ikut Prabowo

Baca: Telkom Optimis Raih Kinerja yang Semakin Baik

Oleh karena itu, salah satu perusahaan investasi terkemuka Indonesia, Narada Asset Management (NAM) bekerja sama dengan Tim Pengurus PKK Kotamadya Jakarta Barat dan QM Finansial mengadakan program literasi keuangan yang dikemas khusus untuk dan dari perspektif perempuan sebagai manager investasi keluarga.

Kegiatan bertemakan “Pelatihan Ibu Cerdas Keuangan” yang diadakan di Gedung Arsip dan Perpustakaan Jakarta Barat tersebut bertujuan untuk menciptakan duta-duta investasi dan literasi keuangan sampai ke tingkat RW.

Berita Rekomendasi

Pelatihan Ibu Cerdas Keuangan akan dilakukan dalam beberapa tahap kegiatan, yaitu literasi kepada para kader PKK di tingkat Kotamadya hingga literasi ke 542 kader PKK di tingkat RW.

Pelatihan dimulai dari hari ini, 20 Agustus 2019 untuk para kader PKK di tingkat Kotamadya dan pada tanggal 9 – 12 September 2019 untuk kader PKK di Tingkat RW.

Keberhasilan program akan dinilai dalam sebuah kompetisi dimana setiap kader PKK wajib menyebarkan materi tentang pengelolaan keuangan minimal 1 kali ke paling sedikit ke 10 orang kemudian akan ditutup dengan Lomba Cerdas Cermat di akhir periode.

Chief Marketing Officer (CMO) Narada Asset Management, N. Anie Puspitasari menyatakan bahwa tujuan dari program literasi keuangan bersama ibu-ibu PKK adalah salah satu bentuk komitmen dan dukungan dari NAM untuk turut aktif dalam program literasi dan inklusi keuangan yang menjadi prioritas OJK, khususnya untuk para perempuan sebagai pengelola keuangan keluarga dan critical economic players di lanskap ekonomi nasional.

“Peranan perempuan begitu luar biasa dan beragam. Mulai dari manajer keuangan di keluarga, sebagai enterprenuer, hingga menjadi pemimpin di sebuah perusahaan. Semuanya harus diawali dari pengetahuan akan pengelolaan keuangan yang baik. Itulah alasan kami menginisiasi Pelatihan Ibu Cerdas Keuangan.” ujar Anie yang juga menjadi pembicara utama dalam acara tersebut.

Anie menambahkan bahwa program ini adalah program jangka panjang yang akan dilakukan secara berkesinambungan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas