Libatkan Lebih dari 8.500 Mahasiswa Kelola Sampah Plastik, Sinergi Jasa Marga–UI Raih Rekor MURI
Bentuk kerjasama tersebut dinyatakan dalam sebuah deklarasi Jasa Marga dan UI sebagai Duta Bersihkan Sampah Plastik di kampus UI Depok
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Untuk mengimbangi proses bisnis jalan tol yang memiliki citra yang bertolak belakang dengan pelestarian alam, Jasa Marga mengangkat program-program kepedulian terhadap lingkungan dan alam sekitar.
Menggandeng Universitas Indonesia (UI) dan Ikatan Alumni UI sebagai mitra, BUMN jalan tol ini menargetkan jumlah sosialisasi dan edukasi serta implemetasi mengenai pelestarian lingkungan terutama pengelolaan sampah plastik dapat ditingkatkan.
Bentuk kerjasama tersebut dinyatakan dalam sebuah deklarasi Jasa Marga dan UI sebagai Duta Bersihkan Sampah Plastik di kampus UI Depok, Jumat (22/8/2019).
Acara deklarasi ini dihadiri Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro, Staf Ahli Menteri PUPR Sudirman, Rektor UI Muhammad Anis, Ketua Iluni UI Arief Hardono dan Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani serta melibatkan lebih dari 8.500 mahasiswa baru UI.
Baca: Alisa Wahid Kecewa, Cak Imin Sampai Saat Ini Tak Pernah Minta Maaf ke Keluarga Gus Dur
Kegiatan ini diwujudkan dalam wujud kampanye Program Cinta Kampus (PCK) UI dengan rangkaian kegiatan Tarian Pilah Sampah oleh Penari Terbanyak dan Replika Logo Makara UI Terbesar dari Sampah Botol Plastik – Ecobrick yang berhasil meraih penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI).
Baca: Gubernur Lukas Enembe: Kenapa Tak Terjunkan Banser untuk Bela Mahasiswa Papua yang Dipersekusi
Kegiatan lainnya adalah kegiatan penanaman pohon di lingkungan kampus UI Depok, serta pelepasan ikan dan bersih-bersih sampah di enam danau di kampus UI.
Desi berharap kerjasama ini dapat meningkatkan jumlah program edukasi yang masif, baik dalam bentuk sosialisasi maupun dialog publik dengan berbagai komunitas yang semakin beragam.
Baca: Inilah Benny Wenda, Sosok yang Disebut Tokoh di Balik Rusuh Papua dan Kini Bermukim di Inggris
“Tentu saja tujuannya untuk meningkatkan kesadaran pengguna jalan maupun masyarakat, terutama yang tinggal di sekitar jalan tol, terhadap pentingnya pengurangan sampah plastik serta pengelolaan sampah yang bertanggung jawab,” ujar Dirut Jasa Marga Desi Arryani.
Desi menjelaskan, tidak salah pihakny memilih UI sebagai mitra untuk Duta Perangi Sampah Plastik karena sudah terbukti dalam mengelola dan mengurangi sampah plastik sejak tahun 2012.
Hal ini sejalan dengan pernyataan Rektor UI Muhammad Anis yang menegaskan, UI berkomitmen mempertahankan sepertiga Kampus UI sebagai hutan hijau sejak tahun 2010.
“Deklarasi Jasa Marga dengan UI ini sebagai bagian dari dukungan kami terhadap badan usaha untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar. Kuncinya adalah mengelola sampah plastik serta dengan menanam pohon di wilayah jalan tol untuk meminimalisir polusi yang diakibatkan asap kendaraan,” jelas Anis.
Sejak 2015 Jasa Marga telah memulai konsep Green Toll Road dengan menanam sekitar 4.000 jenis pohon yang beragam untuk mempertahankan keanekaragaman hayati. Hingga saat ini, Jasa Marga telah menanam total 71.000 lebih pohon di wilayah operasional Jasa Marga.
“Kami menargetkan penambahan sekitar lebih dari 25.000 pohon lagi dapat ditanam oleh Jasa Marga hingga akhir tahun 2019 ini,” sebut Desi Arryani.
Di awal tahun 2019 Jasa Marga meluncurkan inovasi program kepedulian lingkungan yang diberi nama Jasa Marga Giving Back To Nature yang merupakan program kepedulian Jasa Marga terhadap pelestarian lingkungan guna menjaga keseimbangan ekosistem alam.
Program ini dimulai dengan pengembangan dan pembinaan komunitas Jasa Marga sejak tahun 2015, yaitu River Front Edu Centre Bank Sampah Sungai Cisadane (Banksasuci) yang terletak di Kelurahan Panunggangan, Kecamatan Cibodas, Tangerang.
Menurut Desi, Banksasuci merupakan wilayah binaan Jasa Marga yang diarahkan untuk mengelola sungai secara terintegrasi, yaitu dengan memelopori penanaman pohon untuk mengurangi polusi, mengelola keberagaman hayati yang berada di bantaran sungai, dan mengelola sampah yang didapat dari Sungai Cisadane.
Di River Front Edu Centre Banksasuci, Jasa Marga mengembangkan Kawasan Arboretum dengan menanam sebanyak 4.000 pohon buah dan lebih dari 1.500 tanaman bunga untuk menjaga keanekaragaman hayati.
Terdapat pula Gudang Rezeki yang merupakan pengelolaan sampah plastik dengan alat modern dengan sistem press untuk didaur ulang. Untuk masyarakat sekitar yang juga membutuhkan sarana dan fasilitas pendidikan, Banksasuci juga menyediakan sarana belajar khusus PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini).
Komitmen untuk menggalakan program konservasi lingkungan dan atas usahanya untuk membina Banksasuci ini membuat Jasa Marga meraih penghargaan dari Indonesia Green Awards 2018 (IGA 2018) The La Tofi School of CSR untuk tiga kategori sekaligus, yaitu Mengembangkan keanekaragaman hayati, Memelopori pencegahan polusi dan Mengembangkan pengelolaan sampah terpadu.