Menteri Enggar Kejar Tiga Perjanjian Perdagangan Akhir Tahun Ini
Enggar menjelaskan sudah ada 14 perjanjian dagang dunia sejak pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.CO, JAKARTA - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita berupaya merealisasikan tiga perjanjian dagang di akhir tahun 2019.
Enggar menjelaskan sudah ada 14 perjanjian dagang dunia sejak pemerintahan Presiden Joko Widodo.
“Sekarang sudah ada 14 perjanjian dalam kurun 4 tahun. Sampai akhir tahun kita akan kebut 3 perjanjian lagi, jadi totalnya ada 17 perjanjian dagang dan ekonomi," kata Enggar di kantor BI, Jakarta, Rabu (4/9/2019).
Realisasi ketiga perjanjian dagang ini diharapkan dapat memperkuat iklim perdagangan dan investasi di dalam negeri.
Baca: Tidak Penuhi Panggilan KPK, Enggartiasto Lukita Hadiri Rapat Paripurna di Istana Bogor
Baca: Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita 3 Kali Mangkir dari Pemeriksaan KPK
Adapun target ketiga perjanjian kerja sama dagang itu meliputi Indonesia-Korea Selatan Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA), Indonesia-Taiwan Economic Cooperation Framework Agreement (IT-ECA), dan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).
Enggar menyebut dampak dari total 17 perjanjian perdagangan baru akan dirasakan secara efektif pada 2020.
Lebih jauh, Mendag berharap adanya perjanjian dagang dengan negara-negara di kawasan Asia-Pasifik membuat para pelaku usaha dan eksportir tidak perlu membayar bea masuk.
"Kita mau ekspor ke satu negara dan harus melalui Singapura itu kena bea masuk 5 persen di Singapura karena belum ada free trade agreement. Kalau ada perjanjian dagang kan dimudahkan," katanya.
Pemerintah rencananya juga akan mengombinasikan staf Kementerian Perdagangan dengan tenaga profesional marketing sehingga aktifitas promosi bisa benar-benar terlaksana oleh ahlinya.
“Kami sedang siapkan dan sudah disampaikan kepada Menpan RB kira-kira bagaimana formasi ASN profesional tersebut,” tutup Enggar.