Ada Kabar soal PHK Massal, Ini Kata Bukalapak
Beredar kabar perusahan e-commerce Indonesia, Bukalapak melakukan pemutusan hubungan kerja ( PHK).
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beredar kabar perusahan e-commerce Indonesia, Bukalapak melakukan pemutusan hubungan kerja ( PHK).
Keputusan PHK ini pun menimpa sejumlah divisi di internal Bukalapak.
Head of Corporate Communication Bukalapak Intan Wibisono mengatakan, pihaknya ingin menjadikan Bukalapak menjadikan e-commerce yang berkelanjutan. Ini diwujudkan dengan sejumlah langkah.
Baca: Harga dan Spesifikasi Samsung Galaxy A50s, Pesan Sekarang dan Dapatkan Cashback hingga Rp 300 Ribu
"Kami ingin menjadi ecommerce yang sustainable, banyak yang kami lakukan. Mulai dari upgrade sistem, membuat banyak kebijakan dan SOP, rekrut talenta secara terkofus di berbagai level," kata Intan ketika dihubungi Kompas.com, Jakarta, Jumat (10/9/2019).
Intan tidak menjelaskan, dari sejumlah langkah besar itu apakah memang ada di dalamnya kebijakan PHK terhadap karyawannya. Ia enggan menyatakan secara gamblang atas PHK seperti yang sudah beredar ke publik.
"Ada banyak hal yang kami lakukan," ungkapnya.
Dia menambahkan, hingga saat ini Bukalapak masih tetap fokus meraih target dan performa bisnis yang baik. Upaya itu ditempuh dengan sejumlah langkah-langkah.
"Kami ingin menjadi e-commerce unicorn pertama yang meraih keuntungan, dan dengan pencapaian performa bisnis yang baik dan modal yang cukup. Kami menargetkan untuk dapat mencapai breakeven bahkan keuntungan dalam waktu dekat," jelasnya.
Sementara itu, Chief of Strategy Officer of Bukalapak, Teddy Oetomo menambahkan, Bukalapak ketika berdiri sembilan tahun lalu memang perkembangan teknologi belum sepesat sekarang.
"Seiring dengan perkembangan teknologi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang kian maju dan beragam, penataan diri di dalam suatu perusahaan tentunya juga harus dilakukan untuk mengikuti dinamika ini," kata Teddy terpisah dalam keterangannya.
Teddy mengatakan, Bukalapak ingin menjadi perusahaan yang terus tumbuh dan menciptakan dampak positif untuk Indonesia. Karena itu, Bukalapak perlu melakukan penyelarasan secara internal untuk menerapkan strategi bisnis jangka panjang.
"Melakukan penataan yang diperlukan, serta menentukan arah selanjutnya," ungkapnya.
"Menjadi sustainable e-commerce penting bagi kami karena walaupun pertumbuhan GMV adalah indikator yang penting bagi semua e-commerce, Bukalapak telah melangkah ke tahap yang lebih jauh dan menghasilkan kenaikan dalam monetisasi, memperkuat profitabilitas, yang saat ini berjalan dengan baik dan bahkan melampaui ekspektasi kami," bebernya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bukalapal soal Kabar PHK: Penataan Diri Perusahaan Harus Dilakukan"