Impor BBM Bikin Neraca Dagang Tekor, JK: 70 Persennya untuk Transportasi
Jusuf Kalla mengatakan, defisit perdagangan kita terbesar diakibatkan kebutuhan BBM yang 70 persennya untuk transportasi.
Penulis: Ria anatasia
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla meminta Kementerian Perhubungan dan seluruh stakeholder meningkatkan sistem transportasi di Indonesia.
JK mengatakan, sistem transportasi harus terus diperbaiki agar masyarakat mau beralih dari penggunaan kendaraan pribadi ke transportasi publik.
Pasalnya, banyaknya kendaraan pribadi di jalan bisa menyebabkan kemacetan yang berimbas pada tingginya konsumsi bahan bakar minyak (BBM). Kondisi ini mengakibatkan impor BBM terus meningkat dari tahun ke tahun.
"Defisit neraca perdagangan kita terbesar diakibatkan kebutuhan BBM yang 70 persennya untuk transportasi," ujar JK saat membuka Indotrans 2019 di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (13/9/2019).
"Kalau tak dikelola baik, macet banyak, orang pakai mobil pribadi, impor minyak banyak lagi, ngutang lagi kita," sebutnya.
Baca: Uang Nasabah Rp 14 Juta Hilang, BRI Janji Investigasi
Selain itu, JK mengingatkan bahwa konsumsi BBM yang meningkat akan berdampak terhadap lingkungan. Oleh karena itu, dia meminta sistem transportasi di tanah air terus diperbaiki.
Baca: Mengecewakan! ICW: Pemilihan Calon Pimpinan KPK Berakhir Antiklimaks
"Masyarakat juga ngeluh polusi. Di Kalimantan, Sumatera itu kebakaran hutan. Tapi kalau DKI, Surabaya polusi karena BBM. Transportasi harus dikelola lebih efisien agar hindari faktor negatif seperti kemacetan, defisit perdagangan dan lainnya," tegas Jusuf Kalla.