Bekraf: Subsektor Seni Pertunjukan Terus Alami Pertumbuhan
Subsektor ini pada data 2015 memberi sumbangan Rp2,2 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dengan laju pertumbuhan 6,03 persen.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM - Subsektor seni pertunjukkan tanah air terus mengalami perkembangan positif.
Hal itu disampaikan Deputi Hubungan Antar Lembaga dan Wilayah Bekraf, Endah Sulistianti di kantor Bekraf, Jakarta, Senin (14/10/2019).
Endah mengatakan subsektor ini pada data 2015 memberi sumbangan Rp2,2 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dengan laju pertumbuhan 6,03 persen.
Seni pertunjukkan juga menyerap tenaga kerja sebesar 1,06 persen dari total pekerja kreatif.
“Pelaku kreatif sebagai ujung tombak ekonomi Indonesia perlu didukung untuk meningkatkan kapasitas, tertama tiga hal yakni memperluas wawasan terhadap perkembangan industri kreatif luar negeri, meningkatkan kemampuan sehingga mampu setara dengan pelaku kreatif luar negeri serta memperluas dan menperkuat jejaring internasional dan peluang kerja sama investasi,” ucap Endah.
Sejak 2016, Bekraf memberi dukungan proses riset hingga pembangunan produksi Multitude of Peer Gynts (MPG) melalui fasilitas travel grant kepada sejumlah pelaku kreatif untuk tampil dalam ajang internasional.
Baca: Bekraf Gelorakan Ekosistem Animasi Lewat Beacon 2019
Total fasilitas travel grant yang telah diberikan mencapai 109 penerima hingga September 2019.
“Fasilitas travel grant ini sangat penting karena 70 persen anggaran Bekraf itu untuk mendorong ekonomi kreatif. Meskipun seni pertunjukan tidak masuk yang prioritas pemerintah tetap semaksimal mungkin memberi dukungan kepada pelaku kreatif baik perorangan, organisasi, satuan pendidikan, lembaga, maupun pemda,” ucapnya.
Bekraf juga memberangkatkan seniman Indonesia ke Colombo, Sri Lanka (2018) dan Tokyo Jepang (2019).
Terbaru, Bekraf akan mendukung perwakilan Teater Garasi yang akan berangkat ke Norwegia untuk menerima penghargaan pada 23 Oktober 2019.
“Pertunjukkan Teater Garasi menggunakan lakon Peer Gynt karya Hendrik Ibsen sebagai kerangka dramatugri untuk membuat pertunjukkan tentang isu keterhubungam dunai terkini dan konflik baru yang diakibatkan rasa ketakutan,” ucap Sutradara Yudi Ahmad Yajidin.