Gunakan PLTS di Rumah, Jonan Cerita Tagihan Listrik Turun 50 Persen
Jonan menyebutkan, penggunaan PLTS tersebut bikin tagihan listrik lebih hemat, karena turun sekira 50 persen dibanding tidak menggunakan PLTS
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan sudah menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di atap rumah.
Jonan menyebutkan, penggunaan PLTS tersebut bikin tagihan listrik lebih hemat, karena turun sekira 50 persen dibanding tidak menggunakan PLTS.
"Tagihan listrik biasanya Rp 3,5 juta hingga Rp 4 juta per bulan. Setelah pasang PLTS tagihannya jadi Rp 1,6 hingga Rp 1,7 juta atau turun setengahnya, ini oke balik modalnya 7 tahun sampai 8 tahun," ujarnya di kawasan Rasuna Said, Jakarta, Senin (14/10/2019).
Baca: Jonan: Jangkauan Handphone Lebih Luas Ketimbang BBM dan Listrik
Ia membayangkan, jika banyak rumah memakai PLTS maka tidak hanya mengurangi tagihan listrik, juga emisi gas buang jadi lebih rendah.
"Dalam bayangan saya kalau setiap rumah tangga menengah atas gunakan ini akan bantu kurangi emisi gas buang dan pembangkit berbahan bakar fosil. Ini bisa dipakai hingga 25 tahun," kata Jonan.
Dari sisi regulasi, Jonan menambahkan, sudah dilakukan penyederhanaan dengan target penggunaan PLTS tiap tahun sebanyak 10 giga watt.
"Industri sudah mulai saya sederhanakan, setahun tambah 10 giga watt dari PLTS di atap rumah. Tidak usah pakai baterai, kalau tidak dipakai bisa jual ke PLN maka dikurangi jumlah tagihan listriknya," tuturnya.