Lewat TEI, Hipmi Jaya Ingin Produk Unggulan Anak Bangsa Dikenal Dunia
Sona melihat kewirausahaan sekarang berkembang dengan sangat pesat dan perlunya adanya fasilitas untuk memamerkan produk
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Trade Expo Indonesia (TEI) menjadi acara yang ditunggu kalangan pebisnis di negeri ini.
Pasalnya, kegiatan perdagangan internasional tersebut menjadi ajang business to business terbesar di Indonesia yang didukung oleh pemerintah dan swasta.
Ketua Umum BPC Hipmi Jakarta Selatan, Sona Maesana mengatakan, ada beberapa alasan kenapa Hipmi Jaya, ikut TEI dan yang paling penting adalah memperkenalkan produk unggulan karya anak bangsa ke mancanegara.
Baca: Gajah Tunggal Terima Penghargaan Primaniyarta di Trade Expo Indonesia 2019
Baca: 87 Ekonom Bikin Surat Terbuka, Ramai-ramai Minta Jokowi Batalkan Revisi UU KPK
"Kami ingin memfasilitasi bisnis teman-teman Hipmi Jaya yang punya potensi untuk merambah pasar ekspor. Kedua, dengan ikut TEI, kami bisa tampilkan beberapa produk unggulan anggota Hipmi Jaya yang melewati proses kurasi terlebih dahulu kepada para buyer internasional," kata Sona di sela acara pembukaan TEI 2019 di Serpong, Kamis (17/11/2019).
Lebih lanjut, Sona melihat kewirausahaan sekarang berkembang dengan sangat pesat dan perlunya adanya fasilitas untuk memamerkan produk unggulan mereka.
Untuk pameran tahun ini, ada 11 produk unggulan dari teman Hipmi Jaya, seperti the sandals (sepatu sandal wanita), Cozmeed (Fashion Retail), Guteninc (Ritel Fashion), Cocarbo (Shisha charcoal), Cigin Art (usaha bidang industri kreatif), Wildan Paint (Industrial paint & chemical), Ardena Food (Frozen Food), emaklon (Manufacturer Cosmetics), Sunindo (Pabrik boneka), Platinum Distribution (Rokok elektrik).
Produk-produk tersebut, menurut Sona, merupakan produk dengan kualitas yang bagus.
"Makanya, wajar kalau sudah banyak yang di ekspor ke pasar luar negeri seperti Asia, Afrika dan Timur Tengah," tambahnya.
Sementara itu, Ketua Umum Hipmi Jaya, Afifuddin Kalla menerangkan, Hipmi Jaya dengan anggota lebih dari 3.000 anggota akan melakukan sinergi dengan stakeholder lainnya, baik pemerintah ataupun swasta dalam mengembangkan perekonomian Indonesia.
"Hubungan baik yang sudah terjalin selama ini dengan Pemprov DKI, dalam hal ini Dinas Koperasi, UMKM serta Perdagangan. Kemudian, Kementerian Perdagangan juga sangat membantu kami dalam mengembangkan produk-produk unggulan dari anggota," jelasnya.
Untuk ke depan, Afifuddin mengatakan, pihaknya berharap kerjasama ini bisa lebih ditingkatkan.
"Alasannya, kita yakin produk dari anggota Hipmi Jaya merupakan produk unggulan bukan hanya di dalam negeri tetapi juga di luar negeri," pungkas Afifuddin.
Sekedar informasi, TEI 2019 mengusung tema “Moving Forward to Serve The World”, TEI 2019 menjadi peluang bagi pebisnis yang ingin mencari pasar potensial bagi ekspor nasional dan investor asing yang berminat mengembangkan usahanya di Indonesia.
TEI 2019 akan menampilkan produk dan jasa Indonesia pada zona produk potensial dan unggulan nasional, antara lain produk kuliner nusantara, produk lokal unggulan, produk premium dan kreatif, jasa dan produk manufaktur, makanan dan minuman, serta furnitur dan produk dekorasi rumah.
Dalam gelaran ke-34 ini, Pemerintah memfasilitasi para eksportir untuk memamerkan produknya di 1.250 stand.
Pada TEI 2018 lalu, telah membukukan transaksi sebesar 8,49 miliar dolar AS atau sekitar Rp 126 triliun, lebih dari 5 kali lipat dari target yang senilai 1,5 miliar dolar AS.
Tingginya transaksi tahun lalu disebabkan karena adanya investasi sebesar 5,5 miliar dolar AS yang masuk dari ajang pameran.
TEI 2018 juga mencatatkan jumlah pengunjung pameran sebanyak 33.333 orang dari 132 negara.