Calon Menteri Jokowi dari Milenial Bawa Angin Segar Sektor Ekonomi Digital?
Peneliti INDEF Bhima Yudhistira melihat potensi pertumbuhan sektor ekonomi digital sangat positif
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah mulai membocorkan siapa saja yang akan mengisi posisi menteri dalam kabinet periode 2019-2024.
Satu per satu 'wajah baru' dalam pemerintahan pun dipanggil ke Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (21/10/2019).
Beberapa diantaranya adalah pengusaha Erick Thohir, Pendiri GOJEK Nadiem Makarim dan pengusaha Wishnutama.
Ketiganya dikenal telah akrab dengan industri ekonomi digital yang berkembang semakin pesat di Indonesia.
Peneliti INDEF Bhima Yudhistira melihat potensi pertumbuhan sektor ekonomi digital sangat positif, sehingga pemerintah memang dianggap perlu memberikan perhatian.
"Sektor ekonomi digital potensinya memang besar di Indonesia, jadi harus diberikan perhatian khusus," ujar Bhima, dalam pesan singkatnya kepada Tribunnews, Senin (21/10/2019).
Begitu pula sektor konvensional yang juga dianggap berpotensi tumbuh positif.
Oleh karena itu, pemerintah diharapkan memberikan perhatian pula pada sektor ini.
Baca: Munculnya Nama Nadiem Makarim Cs Suburkan Sektor Ekonomi Digital
"Sementara sektor konvensional seperti SDA dan manufaktur juga harus dikembangkan, agar nilai tambah yang diciptakan bisa meningkat," kata Bhima.
Momen pelantikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin dianggap tidak terlalu berpengaruh terhadap keputusan investor dalam melakukan net buy.
Karena dalam sepekan terakhir jelang pelantikan Jokowi-Ma'ruf, investor asing mencatatkan jual bersih (nett sells) di pasar saham sebesar Rp 1,01 triliun.
Saat ini para investor asing pun lebih memilih menunggu momen Jokowi mengumumkan susunan kabinetnya, khususnya yang masuk dalam 'tim ekonomi'.
Para investor asing menilai nama yang akan masuk sebagai 'tim ekonomi' Jokowi-Ma'ruf lebih menentukan karena akan menjadi pembuka peluang investasi melalui kebijakan strategis dan teknis.
"Hari Senin ini diperkirakan investor khususnya asing, masih akan ada aksi wait and see menunggu presiden umumkan kabinetnya," papar Bhima.
Menurut Bhima, 'Jokowi Effect' tidak terlalu memiliki pengaruh dalam menarik minat para investor asing pada era pemerintahan Jokowi pada kali kedua.
"Dibandingkan periode I Jokowi, kali ini Jokowi effect mulai memudar," pungkas Bhima.
Bahkan pidato Jokowi dalam momen pelantikannya di Kompleks Parlemen MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (20/10/2019) pun tidak terlalu berpengaruh.
Rencananya, Jokowi akan mengumumkan susunan kabinetnya pada Rabu (23/10/2019) mendatang.