Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Tambal Defisit, Pemerintah Tambah Surat Utang Berdenominasi Dolar AS dan Euro

Penerbitan SUN dua mata uang asing ini dilaksanakan pada momentum yang tepat dengan memanfaatkan kondisi pasar keuangan

Editor: Sanusi
zoom-in Tambal Defisit, Pemerintah Tambah Surat Utang Berdenominasi Dolar AS dan Euro
Tribunnews/Yanuar Riezqi Yovanda
Media briefing tentang defisit APBN 2019 di Kementerian Keuangan, Jumat (25/10/2019). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia menambah penerbitan Surat Utang Negara (SUN) berdenominasi dolar AS dan Euro masing-masing 1 miliar dolar AS untuk tenor 30 tahun dan 1 miliar Euro untuk tenor 12 tahun.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman mengatakan, penerbitan ini ditujukan untuk menambal potensi pelebaran defisit APBN 2019 yang diperkirakan 2 persen hingga 2,2 persen.

Baca: Ditunjuk Jokowi Jadi Wamen BUMN, Ini Profil Kartika Wirjoatmodjo

Baca: Tak Sembarangan, Ini Aturan Pemasangan Foto Presiden dan Wakil Presiden, Download File di Sini

"Pelebaran defisit bukan sesuatu yang buruk, tapi bentuk kelola ekonomi. Indonesia sedang dalam tekanan, jadi beri stimulus agar ekonomi tidak jatuh lebih dalam," ujarnya di Jakarta, Jumat (25/10/2019).

Penerbitan SUN dua mata uang asing ini dilaksanakan pada momentum yang tepat dengan memanfaatkan kondisi pasar keuangan yang relatif stabil.

Selain itu, juga menjaga kecukupan likuiditas dalam negeri, serta respon positif atas pelantikan Presiden dan pembentukan Kabinet Indonesia Maju periode 2019 hingga 2024.

Adapun, transaksi SUN dalam mata uang dolar AS bertenor 30 tahun kali ini menjadi penerbitan dengan yield dan spread terendah sepanjang sejarah.

Berita Rekomendasi

Yield terendah pada penerbitan sebelumnya terjadi pada Desember 2017 dengan yield obligasi dolar AS 30 tahun sebesar 4,4 persen.

"Sedangkan, pada penerbitan kali ini, yield-nya turun menjadi sebesar 3,75 persen," kata Lucky.

Kemudian, SUN dalam denominasi eyro bertenor 12 tahun kali ini juga menjadi penerbitan dengan yield dan spread over terendah.

Yield dan spread over mid-swap ini bahkan lebih rendah dibanding untuk tenor 7 tahun yang diterbitkan pada Juni 2019 yang berada pada level 1,487 persen dan 145 bps.

"Sedangkan pada penerbitan kali ini, yield dan spread over mid-swap bonds tenor 12 tahun berada pada level 1,412 persen dan 130 bps," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas