Bea Cukai Sebut Titik Masuk Ponsel Black Market Paling Sering Lewat Malaka
Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi mengatakan, pihaknya sudah menindak para pelaku yang menyusup lewat sana.
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai mengungkapkan titik masuk handphone (hp) black market (bm) paling sering lewat selat Malaka.
Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi mengatakan, pihaknya sudah menindak para pelaku yang menyusup lewat sana.
"Tindakan hukum dilakukan di selat Malaka. Mereka sering jadikan Malaka sebagai titik masuk," ujarnya di Jakarta, Kamis (31/10/2019).
Heru mengklaim, secara keseluruhan pihaknya sudah melakukan pendindakan dalam jumlah banyak tiap tahun beserta nilai dan jumlahnya juga meningkat.
Baca: Bea Cukai Kirim Balik 38 Kontainer Berisi Sampah ke Amerika Serikat
Tak hanya menindak barangnya, Bea Cukai tak segan menghukum pelaku yang masih nekat menyelundupkan hp bm ke wilayah Indonesia.
"Terakhir, kita penjarakan beberapa orang yang berusaha menyelundupkan hp meski kita sudah peringatkan berkali-kali," kata Heru.
Kendati demikian, ada kabar menggembirakan bagi Bea Cukai melalui implementasi IMEI yang membuat penyelundup mati kutu.
"Saya tegaskan percuma mereka selundupkan juga tidak bisa dipakai. Mereka punya hp mahal taruh saja di lemari baju karena tidak bisa dipakai meski ada pemutihan berlaku sampai tahun depan," pungkasnya.