Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Karaniya D Bakal Terus Berinovasi Meningkatkan Pangsa Pasar dan Jangkauan Penggunaan Dompet Digital

Presiden Direktur PT Visionet Internasional (OVO), Karaniya Dharmasaputra menyatakan akan terus berinovasi untuk meningkatkan pangsa pasar

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Karaniya D Bakal Terus Berinovasi Meningkatkan Pangsa Pasar dan Jangkauan Penggunaan Dompet Digital
dok pribadi
Karaniya Dharmasaputra (nomor dua dari kiri) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Direktur PT Visionet Internasional (OVO), Karaniya Dharmasaputra menyatakan akan terus berinovasi untuk meningkatkan pangsa pasar dan jangkauan penggunaan dompet digital elektronik (e-wallet) OVO sebagai solusi pembayaran cashless di Indonesia.

Langkah konkret tersebut ditempuh OVO seiring terus membaiknya kinerja perusahaan itu di pasar e-wallet.

“Kami terus berinovasi dan memberikan kemudahan kepada konsumen. OVO tetap konsisten menjalankan komitmen kami untuk melayani masyarakat,” kata Karaniya, Kamis (14/11/2019).

Karaniya mengatakan, OVO adalah perusahaan penyedia layanan keuangan digital yang didirikan, dirintis, dan dikembangkan oleh Lippo Group.

Saat ini, para pemegang saham OVO sudah sangat beragam, seiring meningkatnya kinerja OVO, pada dua tahun terakhir.

“Kami adalah perusahaan independen yang dikelola oleh manajemen profesional. Mana mungkin OVO berpisah dari pendirinya,” tuturnya.

Menurut Karaniya, promosi berbentuk cashback dan pemberian fasilitas lainnya merupakan hal yang biasa di dunia startup saat ini, sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat.

Berita Rekomendasi

“Yang perlu dicatat adalah OVO sebagai perusahaan keuangan digital memiliki roadmap yang jelas untuk menuju profitabilitas sebagai sebuah entitas bisnis yang sustainable. Kami baru berusia dua tahun dan sedang dalam tahap edukasi untuk pengembangan pangsa pasar. Ini penting, karena pasar uang elektronik Indonesia baru bergeliat, dan akan terus berkembang dengan teramat pesat dalam 1-2 tahun ke depan,” papar Karaniya.

Sejak beroperasi di Indonesia pada tahun 2017, popularitas OVO melejit.

Karaniya mengapresiasi animo masyarakat yang terus meningkat dalam penggunaan sistem cashless, khususnya OVO.

Dikatakannya, adalah wajar apabila OVO mengenakan biaya transfer kepada konsumen untuk setiap transaksi ke perbankan.

“Saya pikir wajar. Nilainya juga terbilang kompetitif. Kalau dibandingkan dengan biaya transfer di perbankan, jelas nilai yang diterapkan OVO jauh lebih rendah. Apalagi dari sisi fitur, teknologi kami real time, aman, dan nyaman,” kata Karaniya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas